Illah nafilah,s.pd

Berusahalah tuk menjadi lebih baik setiap hari...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berpresatasilah Meski Minim Apresaiasi

Berpresatasilah Meski Minim Apresaiasi

Berprestasilah Meski Minim Apresiasi

Oleh : Bunda Nafilah

Ungkapan "Penuh prestasi tapi minim apresiasi," sudah terdengar cukup lama. Hal ini terjadi di beberapa lini dan instansi. Namun jika kita sebagai pribadi yang ingin "maju," maka hal ini tidak akan menjadi suatu masalah. Karena semuanya kembali pada pemikiran dan keinginan individu tersebut untuk maju. Meskipun ada atau tidaknya perhatian dan atau apresiasi yang diberikan.

Itulah sekelumit gambaran tentang satu kata "kesungguhan," yang memiliki kata dasar "sungguh" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online memiliki arti sebenarnya, benar-benar, tidak bohong, tidak lancung, tidak main-main, atau dengan segenap hati.

Artinya orang yang bersungguh-sungguh menjalankan atau menekuni suatu karya atau suatu profesi, berarti orang tersebut memiliki kemauan keras dan keinginan untuk maju kedepan agar lebih baik dari sebelumnya, atau bukan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Akan tetapi mereka memiliki kemauan dan ketahanan, bukan hanya secara fisik, akan tetapi juga ketahanan secara psikis dan emosional.

Jika saja seseorang yang sudah memiliki berbagai karya atau prestasi, lalu memiliki pemikiran begini "Saya sudah berprestasi, namun kok tidak ada perhatian atau apresiasi bahkan sedikit penghargaan dari atasan, maka saya akan berhenti berkarya." Jika begini adanya, bagaimana mungkin seseorang itu akan terus berkarya dan mengembangkan potensinya ke arah yang lebih baik dan baik lagi?

Apakah mungkin kesuksesan bisa diraih jika memiliki pemikiran yang negatif?

Apakah juga mungkin seseorang dikatakan profesional jika tanpa apresiasi lalu berhenti berinovasi?

Jawabannya tentu tidak mungkin bukan?

Karena kesuksesan dan profesionalisme itu didapat oleh mereka yang memilliki tekad sekuat baja, pantang mundur dan mudah menyerah. Bukan berarti jalan yang di tempuhnya halus mulus bertabur bunga di kanan dan kiri. Akan tetapi terkadang penuh cibiran, hinaan, dan tak sedikit cacian datang bertubi-tubi. Apakah dengan adanya cibiran ini membuat para profesional mundur? tidak pastinya. Karena mereka orang-orang yang sukses itu memiiki prinsip, "Sekali Layar Terkembang Pantang Surut ke Belakang," Atau "Anjing menggonggong Kafilah Berlalu." Hingga tiada akan begitu dirasakan apa yang menjadi tantangan yang dihadapinya.

Maka wahai jiwa-jiwa pejuang, teruslah berkarya, teruslah menebarkan aura positif ke setiap sudut relung sanubari insan di sekelilingmu. Jangan hiraukan nyanyian burung yang lewat dan berlalu, biarkan ia berlalu seiring karya yang terus kau torehkan.

Ingatlah, sekali layar terkembang pantang surut kebelakang, sekali kau punya cita-cita melangkahlah dan berkarya. Jangan terhenti hanya karena tiadanya apresiasi.

Ingatlah juga, kerjakan segala sesuatu dengan menyandarkannya pada Sang Pencipta semesta, Allah Subhanahuwata'ala. Hingga jika dirimu sukses, itu berkat pertolongan dari-Nya, namun jika gagal, berarti usahamu yang masih kurang sempurna.

Maka, wahai sahabat, mari kita bersama bergandengan tangan menghasilkan karya, karya dan karya. Kurangi keluhan karena itu akan mengurangi ketahanan dan mempermudah kekecewaan.

Bismillaah mari melangkah di tahun dua ribu dua puluh tiga ini dengan semangat berkarya.

Profil Penulis

Penulis bernama Illah Nafilah,S.Pd lahir di Indramayu, pada tanggal 22 Maret 1974. Saat ini berdomisili di desa Titian resak Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau dan bertugas sebagai kepala sekolah di SD Negeri 021 Berapit.

Penulis telah memiliki buku solo sebanyak 7 judul antara lain "Ajarkan Aku Menjadi Istri Idaman" (Mediaguru) "Aku Tersungkur di HadapanMu" (Mediaguru), "Bingkai Rindu Sakura ku" (Mediaguru), "Pantun Mutiara Indragiri Hulu"(Mediaguru), "Di Pintu Taubat" (Perruas), "Asiknya Menyanyi Lagu ASEAN" (RK), dan "Ku Relakan Hidup Tanpa Rahim" (Mediaguru).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post