I Ketut Widiastawa

Menulis adalah tantangan. Merelakan diri lakoni dengan ketulusan hati merupakan sebuah yadnya. Lahir di Bangli 19 Desember 1968. Istrinya, Ni Made ...

Selengkapnya
Navigasi Web

TANAH SENGKETA BIRU

TANAH SENGKETA BIRU (Pentigraf 163)

Oleh Widiastawa

T663

Lembaga pendidikan tempat mengabdikan dirinya memang favorit di kota kelahirannya. Berbagai sebutan telah menjadi ikon di kota berhawa dingin. Tiap kali mengkuti ajang kompetisi tak pernah alpa dari kemenangan. Selalu juara. Tak mengherankan jika sebagian masyarakat memburu sekolah umum ini.

Aku baru beberapa bulan tugas di sekolah ini. Semangatku masih tinggi untuk melaksanakan tugas. Hampir setiap hari efektif kerja aku hadir.

‌Pagi itu aku tiba di sekolah dengan perasaan yang sangat bahagia. Semua tugas-tugas yang aku emban dapat diselesaikan dengan baik. Tapi ada yang mengganjal hati. Tanah milik adik sepupuku ada masalah. Semalam dia cerita bahwa tanah yang dibeli sebulan yang lalu digugat. Penggugatnya tak tanggung-tanggung. Seorang pejabat. Yang digugat bukan sertifikat tapi keadaan tanah yang miring. "Kedokmu bongkar tanah kuburan", batinku. (T)

Bangli, 4 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post