Renda Kasih (Pentigraf 120)
Renda Kasih (Pentigraf 120)
Oleh I Ketut Widiastawa
T606#H3
Suamiku tak ada di rumah. Tiada pesan, tiada bekas. Dia menghilang seperti ditelan bumi. Padahal beberapa waktu yang lalu masih menghisap rokok di teras depan. Puntung rokoknya masih hangat.
Aku sedang menyelesaikan renda motip terbaruku. Taplak meja kubuat dari hasil seni merenda. Saat aku sedang sibuk, suamiku menghilang. Entah kemana dia pergi. Semua tetangga terdekat telah aku hubungi. Semua kerabat deket juga telah aku hubungi. Tapi hasilnya nol. Suamiku tak aku tahu kemana batang hidungnya.
Taplak meja boleh digugat karena hanya karya seniku yang memuliakan dan meredam emosi. Pelan-pelan aku tetap berkarya dengan penuh ketulusan. Saat pikiranku kosong, suamiku datang. "Merenda kasih atau meredam suasana hati?" tanya suamiku seraya mendekatiku.
Bangli, 3 April 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar