KEBAYA (Pentigraf 117)
KEBAYA (Pentigraf 117)
Oleh I Ketut Widiastawa
T585#H26
Hari pernikahanku telah dekat. Calon istriku asal desa tetangga adalah teman seangkatanku. Sebenarnya kami telah pernah pacaran tapi putus. Begitu aku tamat tak pernah lagi bertemu. Kini aku telah bekerja di sebuah perusahaan asing di Bali. Saat jalan-jalan di sebuah swalayan tak sengaja aku menabrak seseorang. Saat itu aku akan mencari pakaian adat Bali. Di stand pakaian adat itu aku menabrak seorang gadis hingga berjatuhan kebaya yang di pegangnya.
Gadis itu malah tersenyum ke arahku. Aku perhatikan baik-baik. Sepertinya pernah aku lihat dia. Sebelum aku sempat bertanya dia telah lebih dahulu ulurkan tangan persahabatan. Aku segera minta maaf. Tapi dia tak mempersoalkan. Dia malah seperti dekat denganku.
Pandanganku terus menancap ke wajahnya. Ingin mencari tahu siapa dia sebenarnya. "Kayaknya kita pernah kenal ya?" tanyaku padanya. Bukan hanya pernah kenal tapi kita pernah sekelas saat SMA. Begitu jawabannya mengagetkanku.
Bangli, 12 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi