I Ketut Widiastawa

Menulis adalah tantangan. Merelakan diri lakoni dengan ketulusan hati merupakan sebuah yadnya. Lahir di Bangli 19 Desember 1968. Istrinya, Ni Made ...

Selengkapnya
Navigasi Web

CINTA DILABRAK OGOH-OGOH (Pentigraf 117)

CINTA DILABRAK OGOH-OGOH (Pentigraf 117)

Oleh I Ketut Widiastawa

T603#H8

Pengkung bergegas pergi. Tujuannya hanya satu, bisa bertemu Santi. Janji untuk dapat bertemu dengan Santi disampaikan lewat pesan WhatsApp. Ternyata Santi menyambut baik keinginan Pengkung. Santi dan Pengkung sama-tinggal tinggal di dusun seberang sungai. Untuk menyeberangi sungai saat malam perlu ketangguhan seorang laki-laki. Pengkung berbadan atletis dengan otot yang tampak kokoh. Santi gadis cantik yang lemah.

Betapa bahagianya hati Pengkung saat dapat memegang tangan dan pinggang Santi. Saat menyeberang sungai itu. Seperti sengaja langkah pengkung diperlambat. Santi gadis yang lugu tampak biasa saja. Tak ada penolakan. Tak ada upaya menghindar. Santi merasakan dirinya dapat perlindungan.

Saat tiba di dusun seberang, Pengkung dan Santi sangat bergembira. Acara mengarak ogoh-ogoh telah dimulai. Para pemuda sambil bersorak mengarak makhluk jadi-jadian keliling dusun. Anehnya, ogoh-ogoh itu diarahkan ke tempat Pengkung dan Santi berdiri. Keduanya tak sempat menghindar. "Cintaku dilabrak ogoh-ogoh! " Teriak Pengkung., seraya menarik tangan Santi.

Bangli, 5 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post