I Ketut Widiastawa

Menulis adalah tantangan. Merelakan diri lakoni dengan ketulusan hati merupakan sebuah yadnya. Lahir di Bangli 19 Desember 1968. Istrinya, Ni Made ...

Selengkapnya
Navigasi Web

BROWN

BROWN (Pentigraf 159)

Oleh Widiastawa

T661

Tepat pukul 16.16 Wita, kabar kepergian anjingku yang biasa dipanggil Brown membawa kesedihan. Brown tak disangka- sangka telah meninggalkanku sekeluarga untuk selama-lamanya. Brown memang menjadi satpam yang handal. Siapa pun yang masuk ke pekarangan rumahku mesti mikir, karena mesti ijin dengan satpam super galak.

Brown telah beberapa kali dicelakai orang. Dia pernah dilukai di bagian punggung, tapi berhasil kuobati. Dia juga pernah diracun orang, tapi masih bisa diselamatkan. Beberapa hari yang lalu Brown tampak sempoyongan. Seperti tidak bertenaga. Nafsu makannya tiba-tiba hilang. Sudah dua hari dia tak mau makan.

Sore itu tubuhnya telah kaku. Anakku yang pertama kali melihat mayatnya, sangat terkejut. Tangisnya pun pecah. Tak kuasa anakku menahan air mata. Hewan kesayangannya kini telah tiada. Tak ada suara gonggongan di pagi hari. Tak akan ada lagi penjaga rumah yang setia. "Selamat jalan sahabat, semoga arwahmu mendapat tempat terbaik di sisi-Nya", bisik anakku.

TAMAT

Bangli, 1 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setiap pertemuan akan berbarengan dengan kata perpisahan meski ceritanya akhirnya tidak sama ya Pak

02 Nov
Balas



search

New Post