Saat jam istirahat aku pergi ke suatu tempat untuk mengantar teman pergi berbelanja ke kota. Tetapi sebenarnya aku mengantarnya dengan sangat berat hati dikarenakan uang didompet sudah kosong, hanya tinggal recehan saja, maklum tanggal tua. Aku mempunyai sifat yang mudah tidak tahan apabila melihat sesuatu yang bagus dan memikat hati.

“ sum cepetan ayo kita berangkat keburu siang nanti dijalan panas” kata jum kepadaku

“Iya, tapi q nanti ditraktir ya, aku tiak ada duit” kata sum

Dalam perjalanan kami menemukan sebuah dompet terjatuh dipinggir jalan. Dan kami pun berhenti untuk mengambil dompet tersebut. Pada waktu itu jalanan sangat sepi tiak ada satupun kenddaraan yang lewat.

“ jum kita ambil dompet itu ya” kata sum

“Iya kita lihat isinya dan siapa pemiliknya” kata jum

“Untuk apa kita lihat pemiliknya” kata sum

“Ya tentunya kita kembalikan ke yang punya atau kita taruh kantor polisi saja” kata jum

“Aaahhh tidak usah, kita ambil saja isinya dan kita kembalikan dompetnya di kantor polisi” kata sum

“Jangan itu perbuatan tidak baik sum” kata jum

“Lagian aku itu, sekarang lagi kanker alias kantong kering, kebutuhanku banyak, beras ku dirumah juga sudah habis” kata sum

“Ooooalah sum, jangan seperti itu, masa untuk membeli beras dengan uang yang bukan hak kita, dosa lhoooo, nanti keluarga kita akan jadi apa klo seperti itu, kita cari yang halal saja. Seanainya nanti dimintai pertanggungjawaban oleh yang punya hidup apa yang akan kita jawab”. tutur jum kepada sum

“Iya gejolak hatiku tiak bisa menghentikanku untuk melakukan itu dan juga karna aku terpepet sekali, timpal sum

“Ok klo gitu kita kembalikan dompet ini ke kantor polisi, kata sum

“Ok,, nah gitu donk… tutur jum.