Didesa kami kebanyakan rata rata memiliki pekerjaannya sebagai seorang petani. berbagai macam petani, didesa kami sangat kompleks. Ada petani buah, cabai, dan palawijo. Tetapi kebanyakan adalah petani padi. Sudah lama sekali hujan tidak turun di desa kami, musim kemarau yang sangat panjang, suhu udara yang sangat panas, jadwal musim hujan tidak sesuai dengan jadwalnya. Padahal di daerah tetangga hujan sangat sering sekali bahkan ada yang meluap sampai kedaratan karena sungai sudah tidak muat untuk menampung air dengan volume yang sangat besar. Didesa kami Banyak para petani kebingungan karena pada saat ini musim yang harus ditanam adalah padi. Padi adalah tanaman yang sangat membutuhkan air yang sangat banyak sekali. Dikarenakan musim penghujan yang tidak kunjung datang dibulan januari maka para petani terpaksa harus mengambil air dari sumur buatan yang ada disawah untuk mengairi sawahnya, agar tanaman padi tidak mati dan cepat berkembang. Bila air hujan turun maka pundi2 sumber air akan terisi dan sungai- sungai akan mengalirkan air sehingga sawah tidak sampai kering karena kekurangan air karena teraliri oleh aliran air sungai dari hulu hingga ke pematang sawah.

alhamdulilah pertengahan bulan februari hujan sudah mulai turun dan relative sering turun hujan. Para petani pun sangat gembira karena karena yang dinantikan telah tiba. Dan mereka menyebut dengan “air hujan pembawa berkah dan barokah”. Bagaimana tidak jika berkelanjutan tidak ada hujan maka petani akan sering ndesel ( mengaliri sawahnya) minimal 4 kali, setiap kali mengairi membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam karena musim kemarau yang panjang menyebabkan tanah menjadi kering.