TIGA BULAN YANG MENAKJUBKAN

Oleh :Iis Syamsiah, SPd

Pada hitungan masehi, kita mengenal dua belas bulan, begitupun dalam hitungan hijriyah. Walaupun sama-sama dua belas, tapi tahukah kamu bahwa sesungguhnya bulan-bulan dalam masehi dan hijriah memiliki makna yang berbeda ?

Dua belas bulan dalam hitungan masehi tidak memiliki makna dan keunggulan yang berbeda. Ke dua belas bulan tersebut tidak memiliki arti apapun. Tetapi ternyata dalam hitungan hijriyah, walaupun ke dua belas bulan tersebut semuanya memiliki kebaikan, ada bulan-bulan tertentu yang sangat istimewa. Tidak hanya karena arti katanya, tetapi aktivitas dan keberkahannya yang luar biasa yang membuat bulan-bulan tersebut menjadi Subhanallah indah.

Sebagai orang Islam, mungkin selama ini kita hanya tahu bahwa Bulan Ramadhan sebagai bulan yang paling istimewa, bahkan dalam bulan ini ada satu hari yang dikatakan sebagai malam seribu bulan. Dari seorang artis yang sangat religious yaitu Dik Doank dalam sebuah pelatihan, saya baru tahu bahwa keistimewaan bulan Ramadhan akan diperoleh bila dapat melalui proses di 2 bulan sebelumnya yaitu Sya’ban dan Rajab.

Kita bisa mengilustrasikan proses ke 3 bulan ini sebagai kegiatan bercocok tanam. Sebagai tahap awal di bulan sya’ban, proses ini dimulai dengan proses menanam. Pada musim menanam inilah kita mulai menanam bibit-bibit keimanan kita dengan mencas qalbu dan menanamkan bibit-bibit ibadah kita dengan berlatih menambah aktivitas ibadah-ibadah kita. Tidak hanya melaksanakan ibadah yang wajib saja, tetapi mulai merutinitaskan ibadah-ibadah yang sunnah juga. Tanam dan lakukan bibit-bibit apa saja yang bisa kita tanam/ lakukan yang dapat menambah keimanan dan kuantitas serta kualitas ibadah kita. Mengaji dan mengkaji Al Qur’an, dhuha, rawatib, puasa senin kamis, berinfaq, berdzikir, bersilaturahim, dan sebagainya. Pada bulan Rajab adalah Proses memupuk. Setelah kita memulai di bulan sya’ban, hal-hal yang kita lakukan senantiasa kita jaga supaya konsisten dan istiqomah. Yang semula merasa berat, kita terus upayakan untuk terus kita lakukan supaya terbiasa. Ketika memasuki bulan Ramadhan, inilah saatnya kita masuk proses menuai / memanen. Proses di 2 bulan sebelumnya, membuat kita semakin istiqomah dan semangat untuk terus meningkatkan ibadah-idabadah kita. Bahkan kita semakin termotivasi untuk selalu semakin meningkatkan ibadah kita baik kuantitas maupun kualitas. Bila ini kita lakukan, maka kita akan mendapatkan banyak sekali hasil panen pahhala dan hadiah-hadiah doorpize dari Allah berupa rahmat, ampunan bahkan dilindungi dari neraka. Masya Allah, mari kita selalu berupaya untuk selalu lebih baik dalam setiap waktu kita dalam berbagai hal agar menjadi orang-orang yang beruntung dan mendapatkan keberkahan dari setiap bulan. Aamiin ya Rabbal’alaamiin.