PRAKTIK RESTITUSI
PRAKTIK RESTITUSI
Sebut saja namanya Rere (bukan nama sebenarnya). Hari itu, ia datang terlambat ke sekolah. Teman-temannya menyambutnya dengan berbagai pertanyaan.
"Kenapa Re kok terlambat?"
"Pelajaran hampir mulai, Re kok baru datang?"
Berbagai pertanyaan diterima bertubi-tubi oleh Re.
Re menjadi emosi, mengamuk ke teman-temannya. Siapa saja yang memberi pertanyaan, langsung ia tantang untuk berkelahi. Ia menarik kerah kemeja Jojo dengan paksa. Hingga kelas berubah menjadi sangat bising, penuh dengan teriakan. Anak-anak yang melihat hal tersebut, langsung berlari memanggil saya yang kebetulan berada di perpustakaan.
Begitu saya dekati, wajah Re masih sangat marah. Saya tahu bahwa Re melakukan hal itu, pasti ada sebabnya. Setelah saya tenangkan suasana kelas, saya tawarkan pada Re untuk melakukan restitusi. Ia menyetujuinya.
Restitusi merupakan proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat (Gossen : 2004).
Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. Ini merupakan tawaran bukan paksaan. Untuk memperbaiki hubungan, menuntun untuk melihat ke dalam diri. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. Fokus pada karakter bukan tindakan, fokus pada solusi, menguatkan, dan mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
Merupakan cara yang paling baik untuk menemukan win-win solution (solusi sama-sama menang). Setelah diadakan restitusi, Jojo terpuaskan karena Rere bersedia minta maaf. Rere juga terpuaskan karena ia berhasil memperbaiki diri dan menemukan solusi ke depannya. Saya sebagai guru merasa bahagia. Sepulang sekolah, mereka rukun kembali dan bermain bersama.
Selengkapnya simak video di bawah ini !
******
Ambulu, 26 Oktober 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inspiratif Bun.... makasih
Terima kasih Bunda