Sombong. Kata itu selalu muncul di pikiran mereka yang sekarang menjadi teman-temanaku. Yups, setelah mereka akrab denganku barulah mereka berani mengutarakan kesaan saat kenalan dulu. Setelah kupikir-pikir benar juga sih apa yang mereka bilang. Mata sipit, bibir mahal senyum dan pandangan mata “basiliks” sepertinya identik dengan gejala orang yang sulit didekati. Hari ini, lebih dari dua puluh tahun berlalu sejak aku dan mereka menjalin pertemanan. Hari ini pula, ketika aku bercermin, kesan itu rupanya masih sama. Meskipun garis-garis usia, titik titik hitam mulai nampak disana-sini. Pandangan mata angkuh itu masih sama saja dengan dua puluh tahun yang lalu. Ya, mau bagaimana lagi. Darah tiga suku yang berbeda rupanya membentuk garis wajah begini. Itu anugerah Tuhan, enggak bisa diubah kecuali dengan cara ‘oplas’. Aku senang-senang saja bahkan sangat bersyukur karena dengan wajah begini orang harus mikir seribu kali kalau mau mengintimidasi. “Don’t judge a book by its cover”, aku pernah dengar atau baca pepatah begitu. Kalau boleh menyanjung diri sendiri nih, aku cocok dengan pepatah itu. Buktinya ? ya, temanku itu enggak sekedar curhat bilang aku sombong waktu pertama kenal lho. Masih ada lanjutannya kawan. Wajahku memang kesannya judes dan galak. Itu kalau belum kenal. Kata temanku nih, ternyata aku tuh orangnya ‘humble’. Iyakah ? Judes-judes begini aku jadi guru sejak 2005. selama aku jadi guru, setelah kuhitung-hitung banyak murid-muridku yang dekat denganku. Anak-anak tetangga, apalagi anak saudara-saudaraku juga lengket denganku. Bahkan kucing-kucing liar juga tak takut mendekatiku minta jatah makan. Itu artinya pribadiku tak segarang wajahku. Masih penilaian dari teman-teman akrabku nih, dibalik kesan judes di wajahku ada pribadi yang hangat dan penuh tawa. Makanya pertemanan kami awet sejak masih ‘cupu’ sampai masing-masing sudah punya momongan. Syukurlah, ternyata di antara sekian banyak orang yang bersinggungan denganku, ada di antara mereka yang mampu dan mau mengenali seorang ‘aku’.

Oleh Iin Marlina peserta Sagusabu Sukoharjo