#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-112

Aku membatasi maksud dari penulis pemula. Supaya pemahaman pembaca tidak ambigu. Yaitu penulis yang tidak pernah menulis. Kemudian memiliki niat untuk menulis. Dia sama sekali tidak memiliki kemampuan. Dalam pikirannya tertanam kuat bahwa menulis itu sangat sulit. Bahkan untuk jadi penulis haruslah cerdas. Selain itu, harus kaya buku. Sejatinya, tidak seperti itu. Penulis pemula hanya perlu ATM. Apakah itu? Perhatikan paragraf berikut ini!

Amati. Inilah kunci pertama yang harus dilakukan. Penulis pemula harus banyak membaca. Seperti artikel ilmiah dan populer, berita online dan offline, buku offline dan e-book, dan lainnya. Saat membaca, amati gaya tulisan, kaidah, dan susunan kalimatnya. Apalagi penulisnya sudah terkenal. Sungguh terasa gaya tulisannya! Dengan sering mengamati akan menjadi inspirasi ketika menulis. Minimal menjadi motivasi dalam menulis.

Tiru. Setelah sering mengamati, maka tirulah! Seperti cara membuka tulisan. Kemudian, sambungan kata per kata. Bagaimana Si penulis menyusun antar kalimat. Selain itu, penggunaan kata yang efektif. Sehingga tulisan sangat enak dibaca. Maka timbullah semangat untuk menyelesaikan sampai akhir. Semua hal tersebut menjadi rambu-rambu dalam menulis. Bisa dibilang garis besar haluan menulis.

Modifikasi. Inilah kunci terakhir. Pembaca sah-sah saja meniru. Khususnya gaya menulis. Namun, bukan 100% lo ya! Melainkan masih harus dimodifikasi. Karena setiap pribadi itu memiliki gaya menulis masing-masing yang khas. Jadilah penulis dengan kemampuan diri sendiri! Sisi baik dari penulis lain ambil. Kemudian, modifikasi dengan kemampuan menulis sendiri. Hasilnya, tulisan unik dan menarik dengan gaya asli penulisnya.

Tiga kunci yang terdiri atas amati, tiru, dan modifikasi (ATM) hanyalah penuntun. Artinya itu sebagai pemancing tumbuhnya menulis. Karena sejatinya setiap pribadi memiliki dasar menulis. Bangunkan itu! Hanya pribadi itu sendiri yang bisa mengembangkannya. Tujuan akhirnya yaitu penulis pemula menuju profesional.