#TantanganGurusiana 365

Tantangan hari ke-9

Pak de Man seorang yang atletis. Tubuhnya tinggi besar, kekar. Otot perut sixpack. Berat dan tinggi badan ideal. Maklum saja, dia seorang atlet binaragawan. Selain itu, pesilat yang sering memenangi lomba tarung. Namun, semua itu sirna karena suatu hal. Dan bahkan orang banyak tidak percaya. Yaitu dia sangat takut disuntik.

Salah satu cara mencegah Covid-19 yaitu dengan suntik vaksin Covid-19. Mulai dari tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, tenaga pemerintahan, dan masyarakat biasa divaksin. Sedangkan pak de Man belum disuntik satu kalipun.

Seperti pada paragraf pertama, disuntik sebagai sesuatu yang sangat menakutkan untuk pak de Man. Rasa takut memuncak luar biasa. Tak guna badannya yang atletis. Pada suatu hari, dia bepergian naik sepeda motor ke kota sebelah. Tiba-tiba di sebuah jalan utama ada rasia suntik vaksin Covid-19. Semua pengendara diberhentikan dan ditanya sudah disuntik apa belum. Jika sudah, diminta tanda bukti berupa sertifikat. Atau menunjukkan di aplikasi peduli lindungi. Jika belum, petugas segera membawa ke gerai untuk suntik vaksin pertama. Sampailah pada pak de Man. “Maaf bapak, menganggu perjalananya. Sudah disuntik?” tanya petugas. Mendapati pertanyaan itu, pak de Man menjawab, “Sudah pak waktu bayi, suntik vaksin polio dan DPT.” Mendengar itu, Si petugas tertawa terpingkal-pingkal. Pak de man ngelawak di tengah-tengah ketakutannya untuk disuntik. Dia menghibur diri sebelum jarum suntik menancap ditubuhnya, ambyar!