Yakin, Jus Alpokat Lagi
#Tagur Hari Ke-301 (365)
Oleh: Ika Iffah Ilmiah
Hai! Bagi kalian pemerhati jus alpokat. Entah yang suka banget (maniak) atau pun yang illfeel dengan jus yang satu ini. Boleh kok menyimak rahasia yang dianugerahkan oleh hasil alam ini, ya.
Suatu hari. Saat terik panas sangat menyengat. Bak membilah kulit. Seketika, seolah ada yang menuntun kami untuk mengunjungi sebuah wisata kuliner. Nggak jauh-jauh, kok. Masih diseputaran kota Jember saja.
Kami pun mulai menikmati jus alpokat dengan toping irisan buah alpokat, agar-agar dan coklat bubuk. Bersanding dengan bebek bakar yummi. Menjadi paket komplit untuk sekadar menghalau terik dan menikmati sensasinya. Hem ...
Kemudian pikiran saya mulai beranjak ke hal lain. Nih, alpokat selain dibuat jus pasti bisa juga dijadikan bahan dasar suatu produk makanan. Pasti manfaatnya lebih meluas. Daripada kepo nggak karuan. Yuk, simak ulasannya, yuk!.
Dulu. Menurut kabar burung. Alpokat adalah buah yang dapat menambah berat badan. Buah kaya lemak dan membuat ketagihan. So, saya pun menjauhinya. Khawatir bertambah angka timbangan yang selalu tersedia di kamar tidur pribadi.
Namun seiring waktu. Ternyata kabar berita itu hoax. Berita hoax memang menyengsarakan mental manusia. Selain menambah dosa, juga tidak jelas tujuannya. Hanya memecah belah persatuan dan keramahan bangsa. Tabayun, guys!.
Lah, kan. Kok sampai ke persatuan bangsa. Yuk, yuk, kembali ke laptop!.
Alpokat merupakan salah satu jenis buah lokal yang sedang dikembangkan di Indonesia. Terbukti dari produksinya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Alpokat memiki komposisi gizi berupa energi = 533,3 kkal, lemak = 26,7 g, protein = 6,7 g, karbohidrat = 66,7 g, gula = 26,7 g, zat besi = 2,22 mg, dan magnesium = 12 mg (United States Department of Agriculture: 2018).
Umumnya semua bahan alami dapat diolah menjadi bahan dasar berbagai jenis bahan pangan. Termasuk alpokat. Kandungan gizinya yang lengkap mampu memperkaya olahan buah alpokat. Seperti, bahan dasar mentega.
Mentega merupakan bahan utama pembuatan kue. Kadar lemak pada mentega bergantung pada bahan dasarnya.
Menurut Mafridho (2016), diantara sekian banyak bahan alam yang paling mampu menggantikan mentega adalah alpokat. Karena menurut Jenison (2007), alpokat memiliki konsistensi yang mirip dengan mentega.
Sedangkan menurut Francisco (2005), alpokat memiliki kandungan nilai gizi 4 kali lebih baik daripada buah lainnya karena mengandung 1% - 3% protein, serat makanan, dan kandungan vitamin yang larut dalam lemak tinggi.
Salah satu tantangan berat pada penelitian ini adalah menghilangkan rasa pahit dari alpokat yang dipanaskan. Karena menurut Bates (1970), alpokat mengeluarkan rasa pahit saat dipanaskan pada suhu 100°C atau 20 menit pemanasan.
Untuk mendapatkan manfaat dan kelezatan mentega dari alpokat. Maka perlu dilakukan riset berkelanjutan tentang kadar atau jenis alpokat yang digunakan. Agar rasa pahit pada suhu 100°C dapat diminimalisir.
Nah, bagimana. Masih membenci alpokatkah?, hehe.
Setelah tahu manfaatnya dalam bentuk apapun. Alpokat juga dapat dimanfaatkan dalam bentuk terapan. Tidak hanya terbatas pada buahnya saja. Bagaimana dengan bijinya? Kulit buahnya? Batang pohonnya? Daunnya?
Jika kita telaah. Dari satu bahan alami saja. Sudah banyak variabel riset yang dapat kita eksplore. Satu lagi manfaat yang kita peroleh. Yaitu, membudayakan berpikir ilmiah, berpikir proses, dan berpikir kritis kepada siswa dalam bentuk riset.
Sebagai penguat literatur. Menurut Ilmiah (2020) dalam Mukjizat Tersirat Si Eugenol bahwa manfaat buah-buahan dapat ditelaah dari Surah An Nahl ayat 11:
"Dengan (air hujan) itu Dia Menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran allah) bagi orang yang berpikir". (Q.S An Nahl ayat 11).
Allahu ya Rabb. NIkmat mana lagi yang kami dustakan!. Saat satu bahan dasar dapat menghidupkan semua sendi kehidupan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih, salam literasi too, Pak Dede
Apokat sungguh nikmat. Apalagi kalo gratis hihihi
Nah, esip ini bu. Urusan gratis-gratis memang selalu jadi rebutan. Terima kasih, Bu Fifit
Keren bu cantik, sukses selalu bu cantik
Terima kasih bunda cantik saya