Dzikir Edisi I

(Dziskusi Implementasi Kurikulum Merdeka)

Jumat, 7 April 2023 Perubahan kurikulum disesuaikan dengan perubahan zaman dan kebutuhan kehidupan peserta didik. Selain itu, juga digunakan untuk mengefektifkan proses pembelajaran di dalam kelas.

Hal yang paling sering diperdebatkan saat ganti kurikulum, apakah bukunya ganti?, bagaimana form penilaiannya?. Jika pertanyaan itu masih bergulir, pertanda kita masih terkungkung dengan pemahaman bahwa kurikulum untuk kepentingan pekerjaan, bukan meningkatkan kualitas kebutuhan peserta didik.

Pada hakikatnya kurmer lebih menonjolkan 'peran', bukan penilaian karena peserta didik ke madrasah bertujuan untuk menyiapkan kehidupannya. Sehingga, pemerintah memberi fleksibilitas dan kontekstual kepada setiap madrasah untuk mengaturnya.

Ciri khas kurmer terletak pada materi esensial, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA), pembelajaran berdiferensiasi (konten, proses, produk, dan lingkungan belajar), asesmen dan pembelajaran (digunakan untuk perbaikan pembelajaran), capaian pembelajaran disesuaikan dengan fase, kolaborasi antar guru, dan yang terpenting adalah 'kemantapan hati untuk bertransformasi'.

Support utama kurikulum juga ditunjang dengan 3 komponen utama, bahwa pembelajaran lebih penting daripada konten pembelajaran itu sendiri, kehadiran guru lebih utama dari metode apapun, dan semangat serta keikhlasan guru di atas segala-galanya.

Alhamdulillah, terima kasih atas ilmunya🙏