Oleh:Ika Iffah Ilmiah

Aksi nyata dengan karya menjadi resolusi sejak dulu hingga kini. Tak kan ada yang berubah. Kebahagiaan saya adalah menambah ilmu. Karena ilmu adalah dinamis. Belajar, belajar, dan belajar. Hasil dari belajar adalah karya, karya, dan karya. Langkah selanjutnya adalah menuangkan karya itu kepada orang lain. Sehingga orang lain memperoleh manfaat dari belajar dan karya kita.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”. Dalil tersebut menjadi tonggak bagi kita untuk berbuat. Tidak hanya berpangku tangan ketika melihat orang lain membutuhkan. Membiasakan diri membantu sesama dengan penuh keikhlasan. Luruskan niat, bahwa ada banyak pahala yang mengalir saat kebermanfaatan kita terus diamalkan.

Termasuk resolusi saya untuk 2023. Saya bertekad menggiatkan literasi di madrasah saya (MAN 2 Jember). Gerakan awal sudah dilakukan. Bergerak dengan underground. Saya membimbing 3 siswa yang memiliki hobi menulis. Saya melatih mereka melalui lomba bulanan mediaguru. Saat mereka menang, saat itu pula jumlah siswa yang bergabung bertambah menjadi 6 siswa. Begitu seterusnya, hingga sekarang ada 24 siswa. Alhamdulillah, Desember 2022 ada 22 siswa yang mampu mengambil posisi sebagai juara.

Kemudian, saya menggabungkan 3 guru yang hobi berliterasi masuk ke dalam grup “siswa literat”. Target berikutnya, ke-3 guru tersebut membimbing para siswa pemenang. Kemudian, para siswa dan guru tersebut akan menjadi inisiator atau penggerak literasi di madrasah. Mereka akan menumbuhkan gemar membaca di perpustakaan atau gazebo-gazebo (literasi IPA, IPS, dan Agama) madrasah.

Sebagai bentuk penghargaan, siswa yang paling sering membaca di perpustakaan akan diberikan reward pada upacara bendera setiap bulan. Karena reward adalah salah satu bentuk penghargaan madrasah kepada siswa yang berprestasi dalam kompetensinya. Saya yakin cara tersebut menjadi trik jitu untuk menggiatkan siswa dalam berliterasi.

Resolusi ke-2 saya adalah menyelesaikan buku solo berjudul “Merengkuh Ilmu sebagai Fasilitator Daerah”. Outline dan sinopsis buku tersebut sudah terselesaikan tahun kemarin. Buku tersebut berisi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pada mata pelajaran kimia. Termasuk hasil On The Job Learning (OJL) di beberapa madrasah di Kabupaten Jember.

Resolusi ke-3 adalah menerbitkan buku solo ke-6. Yaitu tentang media pembelajaran interaktif. Media pembelajaran disajikan untuk materi-materi kimia yang menurut siswa sulit. Pada buku ini disajikan media pembelajaran digital atau non digital. Model dan pendekatan yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL), Research Based Learning (RBL), Project Based Learning (PjBL) dan pendekatan Sains, Technology, Engineering, Art, dan Mathematic (STEAM). Sehingga buku ini juga menyajikan tentang praktikum kontekstual yang sangat mudah dan familier untuk siswa. Praktikum dapat dilakukan di laboratorium kimia madrasah ataupun di rumah. Bahkan, pada buku ini juga disampaikan tentang cara menumbuhkan jiwa entrepreneur kepada siswa.

Resolusi ke-4 adalah tetap komitmen mendampingi putra saya berliterasi. Baik yang masih di MTsN 2 maupun yang di BIC MAN 1 (menjelang ke jenjang Perguruan Tinggi Negeri). Upaya pendampingan menjadi lebih optimal dengan mempertimbangkan keberhasilan yang telah mereka capai. Sang kakak telah memiliki buku solo dengan judul “Untaian Perdana Sang Eksakta”. Pada buku tersebut, dia mengisahkan tentang perjalanan menempuh studinya di SD hingga SMP. Kemudian dia juga menguntai pengalaman itu dalam untaian puisi penuh diksi. Sedangkan sang adek, juga telah memiliki buku solo. Judul bukunya adalah “Sketsa Alur Kehidupan”. Dia mengisahkan tentang pengalaman belajarnya saat pandemi. Dia juga mengisahkan alur langkahnya menuju MTsN 2 Jember. Kini, sang adek juga telah ditunjuk menjadi duta literasi oleh madrasahnya. Dia pun telah memiliki karakter bertanggungjawab dan mampu berbicara di depan umum. Maka pencapaian kedua putra saya tersebut harus didampingi agar mereka tetap semangat dan konsisten dalam pencapaian tersebut.

Doa saya hanya satu. Berbuat baik dan bermanfaat untuk manusia lain akan berdampak positif kepada kita. Baik dalam keluarga maupun dalam kisah hidup kita selanjutnya. Jika orang lain bahagia maka kebahagiaan itu akan terpancar pada keluarga kita. Harapan itu akan teraih jika kita melakukan dengan penuh keikhlasan.