Idarnaida

SMK Utama Bakti Palembang Guru sebagai motivator bagi siswa...

Selengkapnya
Navigasi Web
SUJUD ITU HEBAT

SUJUD ITU HEBAT

Teeeeeeeett......teeeeeeeeeett, bel tanda pulang berbunyi. Seketika kelasku menjadi gaduh, dengan tanpa dikomando lagi mereka cepat-cepat membereskan buku dan memasukkan kedalam tasnya.

" Tolong perhatian semua," ujarku sambil melihat tingkah anak didikku yang semuanya laki-laki.

"Jangan lupa minggu depan kita masuk ke bab Struktur atom dan Sistem Periodik, tolong dibaca ya, " kataku kembali, sambil aku memasukkan bukuku kedalam map.

Ketua kelas langsung memimpin do'a, kemudian dengan rapi mereka keluar ruangan dengan tak lupa menyalami diriku.

"Hati-hati di jalan," ujarku mengingatkan mereka.

Setelah semua siswa keluar, aku bergegas ke ruang guru dan meletakkan buku. Bersama dengan salah seorang rekan sesama guru, kami menuju ke ruang SIM untuk fingerprint jempol. Tak lama kemudian aku sudah berada di dalam kendaraan. Kulambaikan tangan pada seorang guru yang kebetulan lewat.

Untuk sampai di rumahku, harus menempuh dua kali lampu merah, lampu jalan Jendral Sudirman flyover dan lampu merah demang lebar daun. Jalanan cukup kondusif dilewati, tidak terlalu ramai. Hampir sampai di lampu merah demang lebar daun, sedikit kukebutkan laju kendaraan, karena kulihat lampu hijau masih menyala.

"Moga-moga bisa dapat" kataku dalam hati. Eits , ternyata pas mau sampai lampu merah sudah menyala kembali. Kustopkan kendaraan, sambil melihat keluar.

"Tiga sepuluh bu," kata seorang anak memperlihatkan tiga buah tisu dari tangannya. Kugelengkan kepala menandakan aku belum mau. Anak itu berlalu, pergi kekendaraan di belakang dan berharap ada yang beli.

Aku menoleh kekiri dan tidak sadar terbaca sebuah baliho yang berdiri kokoh di ujung jalan.

"Sujud itu Hebat, Kau Berbisik ke Bumi Tapi Didengar oleh Langit"

Kata-kata itu sangat mengetarkan jiwa, merasuk kedalam sanubari. Teringat ceramah yang disampaikan oleh Ustad Drs. Khozen, seorang guru agama di tempatku mengajar pada hari Jum'at pagi. Di sekolahku setiap Jum'at pagi dilaksanakan yasinan bersama, setelah itu dilanjutkan dengan ceramah.

Beliau mengatakan, sewaktu kita sujud kita meletakkan dahi di atas tanah, yang bearti kita tunduk dan merendahkan diri. Sujud itu mengungkapkan kepatuhan kita kepada pencipta alam semesta. Sujud memperlihatkan betapa manusia itu sangat lemah dan tidak berdaya. Dengan cara sujud kita sebagai hamba yang bertaqwa, mencurahkan segala permasalahan hidup kepada Allah SWT. Karena di waktu sujudlah waktu yang sangat tepat untuk memanjatkan do'a. Karena pada saat itulah posisi yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren buk ceritanya, perbanyaklah sujud

13 Nov
Balas



search

New Post