GURU LITERAT, PRESTASI SISWA HEBAT, BRANDING SEKOLAH MENINGKAT

Oleh: Ida Nurul Kifayati, S.Pd., M.Pd.

Guru Biologi dan Pembina KIR SMAN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,

Provinsi Banten

“Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi Guru yang bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat”

Memasuki abad 21, kemampuan literasi menjadi sangat penting dan menjadi dasar sekaligus sarana mencapai kesuksesan (insan unggul) dalam menghadapi tantangan zaman. Guru abad 21 dituntut menjadi seorang Guru Sastra. Guru literat adalah seorang guru yang memiliki kompetensi dan kemampuan hidup yang bertumpu pada 6 kemapuan literasi. Enam kemampuan literasi yaitu; 1) literasi baca-tulis, 2) literasi numerasi, 3) literasi sains, 4) literasi digital, 5) literasi finansial, dan 6) literasi budaya dan kewargaan. Dengan berbekal literasi dasar itulah diharapkan seseorang mampu mencapai 4 (empat) kompetensi penting yaitu: 1) kemampuan berpikir kritis, 2) kreativitas, 3) komunikasi, dan 4) kolaborasi.

Sebagai Guru literat mampu menyadari keadaan di atas dasar kesadaran belajar. Berani mengajar harus belajar, belajar sepanjang hayat ( long life education ). Sebagai ujung tombak pendidikan, guru harus memimpin perubahan itu sendiri. Seorang guru harus kreatif, inovatif, dan berdiri paling depan memberikan inspirasi, memotivasi, memberikan tauladan, membantu peserta didiknya mandiri dan siap menghadapi tantangan zaman.

Guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pendidikan. Karena apapun kurikulumnya, selengkap apapun sarana-prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran, bila gurunya tidak berkualitas maka keluarlah pendidikan yang berkualitas sulit terwujud. Sesuai pepatah: “Di balik siswa hebat pasti ada guru yang hebat”. Kehebatan seorang guru, salah satu indikatornya adalah mampu mengubah pola pikir dari yang negatif menjadi positif, mampu mengembangkan minat, bakat dan potensi siswa, sehingga siswa berprestasi.

Prestasi yang diraih siswa maupun gurunya sangat berkaitan erat denganBranding suatu sekolah. Branding sekolah sebagai lembaga pendidikan diartikan sebagai suatu Lembaga yang mengelola jasa dan produksi, memiliki pencitraan yang unggul di mata masyarakat bila siswa, guru dan institusinya berprestasi.

SMAN 1 Rangkasbitung salah satu Lembaga Pendidikan yang dikenal unggul terutama di Provinsi Banten. Berbagai prestasi diraih SMAN 1 Rangkasbitung, baik tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional maupun Internasional. Branding sekolah ini setiap tahun berprestasi, terutama KIRnya. Beberapa sekolah berkunjung dan ber ”guru” untuk belajar dalam bidang ekstrakurikuler KIR ke SMAN 1 Rangkasbitung. (SMAN 2 Tangsel, SMAN 5 Serang, SMAN 1 Cibadak, SMAN 1 Cikande, dan bahkan SMAN 10 Bandung). Kegigihan, keuletan serta bahan kimia yang kuat antara siswa sebagai peneliti dan guru pembimbing merupakan kuncinya. Dedikasi dan loyalitas yang sangat tinggi hingga terkadang sampai menginap di sekolah merupakan hal yang biasa dilakukan. Maka tidak heran jika dari tahun 2014-2022 meraih juara. Diantaranya: Juara 2 Tingkat Nasional Pelajar Pelopor Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2022 (Faza Wiyan Pratama), Juara 2 Tingkat Nasional Pelajar Terbaik AHM (Faras Sani Budhihartati dan Wildanati Pratika). Juara 1 Tingkat Internasional, Gold Award , Ajang Africa Science Buskers Festival 2020 di Zimbabwe Southem Africa (Maliya Finda Dwiputri dan Nazwa). Juara 2 OPSI Tingkat Nasional masing-masing tahun 2014 (Dwi Putri P. dan Lisda), 2017 (Icha Khaerunnisa dan Liza), 2018 (Fauziah Bismi Al Haque dan Dinadi T. Laksono), 2019 (Putri Caroline dan Siti Muarifah). Juara Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional Harapan ke-1. Tahun 2019 (Ibu Ida Nurul Kifayati, S.Pd., M.Pd.) dan 2021 (Ibu Ela Priastuti Mirland, S,Pd., M.Pd.) berhasil menjadi Guru berprestasi Tingkat Provinsi Banten mewakili ke Nasional. Seterusnya institusinya juga berhasil menjadi Juara 3 Tingkat Nasional Sekolah Pelajar Terbaik dan Juara 1 Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik Tahun 2022 Tingkat Provinsi Banten. Serta berbagai Prestasi lainnya dalam bidang OSN, O2SN baik tingkat Provinsi maupun Nasional yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Guru memang harus menjadi guru teladan, guru literat, guru hebat berprestasi, guru yang mengispirasi siswa dan melahirkan siswa hebat. Guru hebat adalah guru literat. Guru yang mampu menemukan kebiasaan belajar sepanjang hayat.