Meneroka Dapur Pentigraf di Webinar Lima
Reportase. Senin 22 Juni 2020
Sudah kelima kali saya mengikuti webinar di media guru, sayangnya di webinar kali ini dilaksanakan saat penerimaan rapor akhir tahun di sekolah tempat saya mengajar. Sehingga, saya tidak bisa membarengi jadwal webinar dengan jadwal di sekolah. Alhasil, saya hanya bisa mengikuti webinar ke-lima ini di channel YouTube yang telah disimpan oleh admin.
Berbeda dengan peserta yang mengikuti webinar dari awal hingga akhir yang mana mereka dapat secara langsung mendengarkan dan bertanya kepada para narasumber di dalam sebuah kelas daring, saya hanya mampu menyimak dari awal hingga akhir tanpa bisa ikut berpartisipasi untuk bertanya ataupun berdiskusi dengan narasumber ataupun peserta lainnya.
Narasumber favorit saya, yang tak lain adalah CEO Media Guru, menyampaikan bahwa webinar kali ini berjudul Meneroka Dapur Pentigraf. Sesuai janji beliau bahwa Media Guru akan selalu menciptakan inovasi-inovasi unik. Beliau dengan ekstra mendatangkan ahli pentigraf, bapak Tengsoe Tjahyono. Beliau lah orang pertama yang menemukan dan menciptakan pentigraf. Tak cukup dengan satu narasumber saja, CEO Media Guru yang gemar berinovasi ini juga mengundang narasumber yang ahli dengan dunia puisi, bapak Eko Prasetyo, yang juga merupakan Pemred Media Guru.
Webinar lima ini memberikan saya pengetahuan baru bahwasannya ada sebuah karya bernama Pentigraf, yang mana saya tidak pernah mendengar sebelumnya. Bapak Tengsoe menyampaikan bahwa Pentigraf berfokus pada suatu masalah yang terdiri hanya tiga paragraf saja yang setara dengan kurang dari 210 kata, dengan kata lain lebih pendek dibandingkan dengan cerpen. Memiliki tema, alur, tokoh dan latar yang dimunculkan secara bersamaan dalam suatu jalinan yang utuh. Namun, karena keunikannya, Pentigraf tidak bisa dibarengi oleh dialog ataupun kalimat langsung. Jika terpaksa, hanya boleh satu kalimat saja. Klimaks dari cerita pentigraf diletakan pada paragraph terakhir dengan keunikan tersendiri yaitu closing yang tidak terduga.
Narasumber kedua, Bapak Eko Prasetyo memberikan tema "Mari berbincang tentang banyak hal yang ringkas hari ini". Beliau focus menjelaskan tentang puisi dan mengupas beberapa puisi yang beliau tampilkan. Beliau juga menampilkan puisiu dari Jepang yang terdiri hanya dari 17 suku kata, beberapa abad yang lalu.
Walaupun tidak mengikuti dari awal hingga akhir dengan langsung, tapi saya tetap mendapatkan ilmu baru dari video yang telah di simpan admin, terimakasih admin Media Guru
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar