Liputan Kegiatan Masantren di Sakola UPTD SMPN 1 Bungursari

(Purwakarta, 20/03/2025) – Kegiatan Masantren di Sakola tahun ini khususnya di UPTD SMPN 1 Bungursari kembali diselenggarakan beberapa hari yang lalu dengan penuh semangat dan antusiasme dari para peserta didik. Dengan pendekatan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga menekankan kesadaran penuh (mindful), kebermaknaan (meaningful), dan kebahagiaan (joyful), program ini memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi para peserta didik.

Salah satu keunggulan masantren di Sakola adalah penerapan konsep mindfulness dalam setiap sesi pembelajaran. Para peserta didik diajak untuk lebih sadar dan fokus terhadap materi yang diberikan, baik dalam membaca Al-Qur’an, memahami tafsir, maupun berdiskusi tentang nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.“Di sini kami diajarkan untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga merenungi dan memahami makna dari setiap ayat. Ada sesi refleksi setelah belajar agar kami benar-benar menangkap esensi dari ajaran Islam,” ungkap Thoriq, salah satu peserta didik kelas 9A.

Selain itu, pembelajaran di masantren ini dirancang agar lebih meaningful, yaitu memiliki relevansi langsung dengan kehidupan peserta didik. Kajian fiqih, akhlak, dan sejarah Islam dikaitkan dengan permasalahan nyata yang dihadapi generasi muda saat ini. Misalnya, dalam sesi diskusi interaktif, peserta didik diajak untuk mengkaji bagaimana konsep kejujuran dalam Islam bisa diterapkan dalam kehidupan digital, seperti bermedia sosial dengan bijak dan menghindari penyebaran hoaks. “Pembelajaran di sini tidak hanya teori, tapi juga ada penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Ini membuat saya lebih paham bagaimana Islam mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh makna,” ujar Ipah, peserta didik 9B.

Salah satu daya tarik utama masantren ini adalah suasana belajar yang joyful. Kegiatan pembelajaran dikemas dengan berbagai metode yang menyenangkan, seperti permainan edukatif, drama keislaman, dan sesi tadabbur alam.“Kami belajar sambil bermain. Ada game edukatif, diskusi kelompok, dan juga kegiatan di luar kelas yang membuat kami semakin bersemangat. Rasanya belajar agama itu jadi sesuatu yang menyenangkan, apalagi pas buka puasa dan sahur” kata Anissa , peserta didik 9A lainnya. Tak hanya itu, sesi ngaji bareng di malam hari dengan suasana santai serta pembinaan karakter melalui kisah inspiratif dari para ustaz dan ustazah semakin memperkaya pengalaman spiritual peserta didi. Kegiatan Masantren di Sakola ditutup dengan program MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa). Seperti yang di sampaikan Eva Siti Maria salah satu ustadah yang merupakan guru PAI kepada tim ekskul jurnalistik saat mengadakan wawancara di sela kegiatan MABIT yang cukup padat bahwa "tujuan diadakannya MABIT di akhir kegiatan masantren di sakola adalah memberikan pengalaman spiritual kepada peserta didik dalam menjalankan ibadah saat ramadhan" ujarnya memaparkan. Seluruh kegiatan diliput oleh tim IT Sekolah dan tim ekskul jurnalistik yang tertuang dalam sebuah majalah dengan nama "BURSA Magazine Literacy" pimpinan Thoriq Ikhlasul Jihad bimbingan GPAI Ida Kholidah.

Masantren di Sakola tahun ini sukses menghadirkan model pembelajaran yang lebih mendalam. Dengan pendekatan mindful, meaningful, dan joyful, para peserta didik tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga mengalami pengalaman belajar yang lebih reflektif, relevan, dan menyenangkan. Program ini menjadi bukti bahwa pendidikan agama bisa dikemas secara menarik tanpa mengurangi esensi dan kedalaman maknanya.

(Reporter: Ida Kholidah)

Wallaahu a'lam

Baarakallah lanaa wa Lakum

#Salam Literasi : Indonesia_Berkarya

Dokumentasi : Tim IT Sekolah