Indonesia Tanpa Anjay
#TantanganMenulis hari ke-69
Baru- baru ini muncul larangan pengunaan kata anjay. Lucu juga mendengarnya mengingat diksi ini biasa saya dengar di kerumunan anak- anak ketika bermain,dan sepertinya masalahnya remeh temeh,tapi ternyata larangannya serius. Tidak tanggung- tanggung Larangan ini dikeluarkan secara resmi olehKomisi Nasional Perlindungan Anak.
Dikutip dari harian kompas online Seruan itu disampaikan melalui keterangan resmi yang dirilis, Sabtu (29/8/2020)."Anjay" yang digunakan dalam satu kalimat bermakna merendahkan martabat seseorang dianggap Komnas PA termasuk dalam kekerasan verbal dan dapat dipidanakan.
Sementara, diksi yang sama jika digunakan untuk menunjukkan kekaguman, rasa salut, pujian, dan sebagainya, maka tidak ada masalah karena bukan mengandung kekerasan dan tidak berpotensi menimbulkan ketersinggungan, sakit hati, atau kerugian.
Mari kita lihat terlebih dulu asal usul kata anjay. Anjay adalah ungkapan dalam bahasa Sunda yang beredar dalam pergaulan anak- anak.Kata anjay ini penghalusan, pelesetan atau slank dari kata anjing.Kata ini biasa mereka gunakan sebagai ungkapan kekaguman atau dalam bahasa Inggris disebut "praising admiring " terhadap sesuatu. Contoh kasus ketika murid saya melihat temannya menggambar sangat bagus dan saya beri nilai 95 ada seorang anak nyeletuk "anjay keren banget gambarnya"
Sebagai guru saya menegur untuk ungkapan kekaguman sebaiknya jangan memakai kata anjay, memang tidak berdampak apa- apa buat temannya yang dapat nilai 95 tadi, tapi alangkah baiknya jika kita membiasakan diri mengucapkan kalimat- kalimat thayibah seperti masyaallah, subhanallah, dll supaya lebih berkah.
Sulit memang menanamkan pendidikan karakter pada anak jika tidak dilakukan pembiasaan dan itu tentunya tidak bisa dilakukan oleh guru saja tetapi harus bersinergi dengan orangtuanya di rumah.Terkadang meskipun kita berbusa- busa bicara tapi pergaulan di luar rumah seringkali lebih kuat pengaruhnya dari pada pendidikan di rumah.Oleh karena itu para orangtua hendaknya memonitor pergaulan anak-anaknya ketika di luar rumah supaya mereka tidak terkontaminasi hal-hal buruk dari pergaulannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar bunda, pergaulan luar sangat mempengaruhi sekali pada perkembangan anak
Iya bun makanya harus lebih protektif