Ungkapan "Ala bisa karena biasa" terjadi pada diriku karena the power of kepepet. Semua aspek berubah di masa pandemi covid 19 ini, dari tidak bisa memasak akhirnya bisa memasak, dari tidak bisa IT sekarang semua menggunakan IT, dari hanya menyanyi lagu orang lain sekarang belajar menciptakan lagu untuk anak-anak, dari hobi menulis diary sekarang sudah punya dua buah buku yang akhirnya membuat ketagihan untuk menulis. 

Apalagi kalau melihat ke belakang, saya hanyalah seorang karyawan swasta yang kebetulan di ajak teman untuk membuat sekolah pendidikan anak usia dini. Dengan senang hati saya terima tawaran tersebut karena saya senang dengan anak - anak. Saya bekali diri dengan workshop, pelatihan dan seminar tentang anak usia dini hingga akhirnya saya bisa mengajar. Sekarang pun saya tidak berhenti mengikuti workshop atau seminar online 

Jer basuki mawa bea adalah ungkapan yang mau tidak mau harus saya lakukan juga terhadap semua rencana dan keharusan dalam pembiasaan baru. pengalaman di atas tentunya tidak terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan. Namun itu semua dapat teratasi seiring kita melakukan apa yang seharusnya dan tentunya akan ada jalan keluar.

Salah satunya adalah pendapatan dari workshop - workshop dari hobi baru masa pandemi, baik sebagai host ( karena selama pandemi , seringnya memakai daring) maupun sebagai narasumber. Seiring jalannya waktu workshop offline terbatas pun banyak diminati yang tentunya menambah pundi-pundi untuk membiayai semua keinginan terpendam untuk terus maju seperti menulis saat ini.