Undangan Spesial (Tantangan Menulis - H13)
Senin (28/10/2019) merupakan momen yang istimewa bagiku. Saat membuka akun SIM PKB, aku dibuat terkejut dengan sebuah pesan yang bertuliskan “Selamat Anda terundang dalam Program Diklat PKP berbasis Zonasi. Jadwal diklat: 2 November-10 Desember 2019. Lokasi: SD Negeri Kompleks IKIP 1”.
Pada saat itu perasaanku seperti gado-gado. Rasa kaget, bahagia, dan tak yakin telah terbungkus dalam satu perasaan. “Guru swasta seperti saya diundang mengikuti diklat yang diadakan Kementerian Pendidikan?”, ujarku dalam hati.
Bahkan, jika melihat waktu pelaksanaanya, sungguh membuat diri ini bimbang. Yah, karena jadwal tersebut bertepatan dengan jadwal kuis dan tes akhir di kampus.
Tak ingin berlama-lama diselimuti oleh perasaan itu. Akhirnya aku memutuskan untuk menelepon rekan guru yang mengajar di sekolah negeri. Ku ceritakan isi undangan yang aku terima. Alhasil, dari percakapan yang berlangsung 15 menit, kini diriku telah memahami sekilas maksud dan tujuan diklat tersebut. Bahkan diakhir percakapan, teman berkata kepadaku, “Selamat Pak Zubair. Tidak semua guru terpanggil untuk mengikuti diklat PKP.”
Diklat Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) merupakan salah satu bagian dari Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Program PKP diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tangani oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).
Kehadiran program ini, bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran yang muara dan manfaatnya akan kembali kepada peningkatan kualitas pelajar.
Untuk mencapai hal tersebut, harus diawali peningkatan kualitas tenaga pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Biasanya dikenal dengan istilah HOTS, yaitu Higher Order Thinking Skils.
Tak hanya itu, diklat PKP berfungsi untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan yang bersifat efesien dan efektif.
Setelah mengetahui seluk beluk diklat PKP, kini hatiku semakin mantap untuk mengikutinya. Kesempatan yang langka ini harus kumanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih lagi, manfaat yang kurasakan akan berdampak positif kepada peserta didik dan sekolah.
Jika guru dapat membuat, merancang, bahkan melakukan evaluasi pembelajaran yang kreatif dan HOTS, tentu peserta didik akan terbiasa berpikir tingkat tinggi. Sehingga kompetensi mereka dapat meningkat.
Apalagi jika kita melihat ranking Indonesia pada tes Programme for International Student Asessment (PISA) yang berada di posisi papan bawah dari 79 negara yang mengikuti tes tersebut.
Kurangnya minat baca yang berkualitas dan daya nalar berpikir yang tinggi, salah satu masalah yang mesti segera dituntaskan di wajah pendidikan Indonesia.
Kegiatan seperti ini perlu mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Dan untuk mewujudkan itu semua, harus dimulai dari guru sebagai pahlawan terdepan, sehingga menghasilkan anak bangsa yang cerdas dan produktif dalam berkarya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sukses terus pak..
Aamiin. Terima kasih atas doanya, bu.Semoga ibu juga sukses dunia dan akhirat. Aamiin.
ManTul
Terima kasih, bu.Suskes selalu di dunia dan akhirat
Keren bapak
Alhamdulillah.Terima kasih, bu.Suskes selalu di dunia dan akhirat