Ibnu zul

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sosok Guru Tak Tergantikan (Tantangan Menulis - H16)

Sosok Guru Tak Tergantikan (Tantangan Menulis - H16)

Beberapa puluh tahun lalu, kakek saya pernah menceritakan kisahnya sebagai seorang Kepala Sekolah (Kepsek) di SMP Negeri di kota Makassar. Beliau mengisahkan, di zaman menjabat sebagai Kepsek, mencari guru itu sangat sulit. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat masih kurang untuk menggeluti profesi yang mulia ini. Ditambah pendapatan guru pada masa itu sangat memprihatinkan. Wajar, guru belum mendapatkan alokasi dana sertifikasi.

Salah satu kisah paling berkesan yang sampai saat ini teringat di benakku, yaitu masalah kehormatan guru.

Kakek pernah menceritakan bahwa dirinya sering memegang penggaris panjang dari kayu. Tujuannya untuk menegur siswa yang tidak disiplin. Tapi hebatnya, meskipun hal itu dilakukan bertahun lamanya, tak satu pun orang tua yang mengeluh dan marah. Tak pernah beliau dapati dirinya di ancam untuk dijebloskan dalam penjara. Apalagi sampai orang tua berani memukul guru, hal itu tidak pernah beliau saksikan. Namun sebaliknya, jika siswa melaporkan ke orang tua mereka bahwa dirinya telah di hukum, justru orang tua memarahi anaknya karena tidak mendengar kata gurunya. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Hehe. Luar biasa yah kehormatan guru saat itu. Meskipun gajinya sedikit, tapi kehormatannya begitu di jaga oleh siswa dan orang tua. Tapi, cobalah lihat di zaman sekarang. Begitu mudahnya kehormatan guru ternoda oleh perbuatan oknum yang tak mengenal etika berkomunikasi. Tidak puas sampai di situ saja. Bahkan kita dapati bersama, oknum siswa yang berani menjatuhkan kehormatan orang tua kedua mereka (baca: guru).

Jika kehormatan guru berani dijatuhkan, lantas kebaikan apa yang engkau inginkan?

Padahal, salah satu sebab meraih keberkahan ilmu, yakni dengan memuliakan para pendidik (guru).

Meskipun di Tahun 2020 merupakan fase kesedihan warga Indonesia terkait wabah korona. Namun, terdapat sisi lain yang begitu indah. Apa sisi indah tersebut? Sisi indahnya adalah, banyaknya orang tua tersadar betapa berharganya kehadiran sosok guru. Kehadirannya tidak dapat dibeli dengan mutiara. Dan tak akan tergantikan meskipun dengan sebongkah emas 24 karat. Eksistensi guru semakin diperhitungkan. Lihatlah, begitu banyak tersebar video dan tulisan status orang tua yang mengalami kesulitan mengajari anaknya di rumah. Padahal, pembelajaran online belum cukup satu bulan. Cepat atau lambat, orang tua akan mengakui betapa berharganya sosok guru bagi anaknya. Secanggih apapun teknologi dan media pembelajaran yang digunakan saat ini, tidak akan menggantikan seluruh peran guru. Mengapa demikian? Karena guru mengajar dan mendidik dengan hati dan kasih sayang. Sementara teknologi tidak memiliki hal itu. Saya nasihatkan diriku dan seluruh guru se-Indonesia. Semoga nasihat ini menjadi penyatu hati kita dalam memperjuangkan pendidikan di negara tercinta, Indonesia.Wahai saudaraku... Jika guru dalam mengajar dan mendidik hanya mengandalkan IQ dalam proses transfer of knowledge, mungkin saja kehadiran guru tidak berkesan lama. Karena sejatinya, sumber informasi telah tersedia di google dan kecanggihan teknologi lebih hebat dalam hal ini. Namun, jika guru dalam mengajar dan mendidik dengan cinta dan kasih sayang. Mengutamakan keikhlasan dan transfer pendidikan karakter yang baik, maka yakinlah. Kehadiranmu sebagai guru sangat dinantikan dan memesona. Karena teknologi secanggih apapun, tidak memiliki kemampuan untuk itu. Ya Allah, tutuplah aib guru Indonesia Berikanlah keberkahan dari setiap ilmu yang mereka ajarkan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa guru Indonesia Lindungilah mereka dari bahaya virus korona Ya Allah, muliakanlah mereka di dunia dan akhirat Jika maut telah menghampiri mereka Maka cabutlah nyawa mereka dalam kondisi terbaik dan termulia. Semoga Allah memberikan kebaikan dan kemudahan bagi kita semua. 🤝 Saudaramu sesama guru, 👤 Andi Muhammad Zubair #SatuHariSatuTulisan #TantanganGuruSiana #TantanganMenulisHari_16

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Walau zaman telah berubah, sosok guru tak tergantikan. Mudah-mudahan setelah ini, orang tua akan sadar betapa sulitnya menjadi guru.

01 Apr
Balas

Aamiin. Betul pak.Semakin dijaga kehormatan seorang guru, insyaa Allah anak mereka mudah memahami ilmu dan menjadi orang sukses

01 Apr



search

New Post