Bukan Alat Biasa (Tantangan Menulis - H22)
Awal bulan Maret, merupakan masa yang begitu berat bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan di sekolah menjadi lumpuh, sehingga harus di konversi menjadi pembelajaran daring. Ekonomi masyarakat pun menjadi melemah. Tak hanya itu, virus ini menjadi sebab melayangnya nyawa saudara-saudara kami.
Hati mana yang tak gelisah melihat dan mendengar kasus pasien corona yang terus bertambah?
Raga mana yang tak bergetar melihat jasad pasien corona mendapatkan pertentangan dari masyarakat untuk di makamkan di pekuburan umum?
Seolah-hati hati ini menangis, "Ya Allah, aku tidak ingin meninggal dalam kondisi seperti ini."
Sungguh, virus ini begitu menjijikkan. Layaknya musuh pada film Bird Box. Nyata dan terdeteksi, tapi tak tampak. Jauh lebih berbahaya dibanding seorang sahabat yang menikam dari belakang.
Tapi yakinlah, untuk menghadapi musuh, hanya menempuh dua cara, yakni cara berdamai atau dimusnahkan. Mungkinkah si corona dapat di ajak damai? Atau dia harus dimusnahkan?.
Bagi saya, si Corona harus dimusnahkan. Setidaknya musnah di kalangan keluarga sendiri. Untuk itu, banyak cara yang dapat ditempuh. Salah satunya dengan membeli alat perang seperti disinfektan, hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan masker.
Beruntungnya aku, karena ketua RT begitu kreatif dalam mencegah penyebaran virus corona. Kerja sama dengan pihak medis dilakukan. Satu lorong disemprotkan disinfektan. Bahkan, warga mendapat cairan tersebut secara gratis. Tak hanya itu, selang tiga hari, lorong kami disemprot anti demam berdarah. Keren banget, yah. Anda cemburu? Hehe.
Akhirnya, cairan disinfektan tersebut digunakan warga lorong kami dalam kehidupan sehari-hari. Jika Anda ingin bertamu di lorong ini, bersiaplah untuk disemprot dan disterilkan.
#SatuHariSatuTulisan #TantanganGuruSiana #TantanganMenulisHari_22
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Suatu sikap jaga diri yang positif. Mantap!
Kata warga disini, "Kami tak mau mati konyol". Hehe