Ibnu zul

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Dari Tetikus (Tantangan Menulis - H25)

Belajar Dari Tetikus (Tantangan Menulis - H25)

Sebagai manusia biasa yang hidup di bumi, tentu pernah merasakan mendapatkan hadiah dari orang lain. Entah dari pasangan hidup, keluarga, kerabat, maupun teman sejawat. Bagaimana perasaan Anda ketika mendapatkan hadiah? Mungkin saja jawabannya akan berbeda. Ada yang merasa senang, ada pula yang kecewa. Hmm, kok bisa kecewa saat diberikan hadiah? Yah, karena hadiah tersebut sangat sederhana dan tidak sesuai dengan keinginan sang penerima. Sobat Zubair dimana pun kalian berada. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang masalah hadiah. Hukum asal memberikan hadiah kepada orang lain adalah hal yang sangat di anjurkan. Bahkan dapat mendatangkan sikap saling mencintai. Eits, pikirannya jangan macam-macam yah, hehe. Cinta di sini tidak bermakna harus taarufan kemudian di jadikan pasangan hidup. Tak hanya itu, efek dari memberi hadiah dapat menimbulkan persatuan yang kuat. Bahkan, dapat memengaruhi (baca: sebab) kesuksesan seseorang. Nah, saat Anda diberikan sebuah hadiah, jangan pernah melihat dari nilai dan bentuknya. Tapi lihatlah dari segi pandang bagaimana hadiah tersebut dapat menopang aktivitas sehari-hari. Baik. Kembali kepada judul, belajar dari tetikus. Kala itu saat mengikuti diklat PKP berorientasi HOTS, saya mendapatkan hadiah berupa tetikus dari Guru Inti karena berhasil memenangkan kuis. Awalnya saya berpikir, buat apa yah tetikus ini? Padahal saya lebih senang menggunakan touch pada laptop. Namun, seiring berputarnya waktu, barang kecil ini menemani aktivitasku saat bekerja. Berbagai prestasi telah terukir dengan bantuan tetikus ini. Diantaranya berhasil membuat enam karya buku. Membantu pengerjaan berkas Adiwiyata, dan beberapa perkara penting lainnya. Dari kisah ini, setidaknya dapat di petik dua faedah berharga, yaitu: 1. Jangan pernah menganggap remeh sebuah pemberian dari orang lain. Bentuk terkadang menipu. Nilai yang mahal, kadang menjerumuskan. Meskipun hadiah tersebut sangat sederhana dan nilainya rendah, simpan dan rawatlah dengan baik. Yakinlah, suatu saat benda tersebut akan bermanfaat. 2. Jangan malu bersedekah meskipun dengan barang yang sederhana. Sobat, memberikan hadiah salah satu bentuk sedekah. Tentu akan mendapatkan pahala jika ikhlas dalam memberi. Memberikan hadiah tak harus dengan nilai yang mahal. Tak harus dengan bentuk yang memesona. Karena engkau tak pernah tahu bagaimana pengaruh hadiah tersebut terhadap orang yang engkau beri. Intinya, rajinlah memberikan hadiah. Karena hal ini salah satu cara mudah dalam mengumpulkan pundi-pundi amal jariah. #SatuHariSatuTulisan #TantanganGuruSiana #TantanganMenulisHari_25

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa keren. Makasih ilmunya pak zubair

10 Apr
Balas

Sama-sama, bu.

10 Apr



search

New Post