Bebek yang Malas

Husnut Tadkiroh,S.Pd.I.,M.M.Pd

Guru MI Syamsul Huda

Dalam pesta tersebut para binatang merasa sangat puas. Sang Raja menyuguhkan aneka makanan lezat. Mereka juga bisa saling bercengkrama dengan binatang lain untuk menanyakan keadaannya. Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang, Singa Sang Raja hutan naik ke atas mimbar kebesaran untuk memberikan pengumumam. Suasana tiba-tiba jadi hening, mereka fokus untuk mendengarkan pengumuman. Sang Raja hutan pun mulai membacakan pengumumannya," wahai para binatang jika kalian ingin mempertahankan keturunanmu maka untuk yang berdaun telinga agar kalian bisa berkembangbiak maka harus mengandung kemudian melahirkan. Dan bagi yang bertelur agar bisa memiliki keturunan maka harus bertelur dan mengerami telur kalian". Seusai pengumuman para binatangpun pulang ke rumah masing-masing.

Sepanjang perjalanan para binatang mengobrolkan pengumuman sang raja. Begitu halnya dengan rombongan unggas.  Dan dalam perjalanan pulang saat melintasi sungai rombongan unggas si putih angsa, ayam, burung melihat bebek berenang di sungai dengan riangnya. Ayam pun menyapa bebek dengan gemasnya.

Ayam    : "Haduuuh....Bebek, kamu tidak berangkat ya tadi".

Bebek   : " Aku lupa, memangnya tadi pengumumannya apa sih?"

Ayam    : " Agar kita bisa bertambah banyak harus bertelur dan ...".

              (Belum selesai berkata-kata bebek sudah berlalu melanjutkan berenangnya)

Bebek   : "Ok, terima kasih Ayam".

Ayam    : "Hai Bek, aku belum selesai".

Bebek   : " Aku sudah mengerti". (Bebek pun berlalu)

Ayam    : " Hadech ..... Bebek Bebek".

Sejak saat itu Bebek dalam mempertahankan keturunannya ia bertelur namun ia tidak mau mengerami telurnya dan biasanya yang mengerami telurnya adalah ayam.

Nilai positif apa yang bisa diambil dari cerita tersebut, tulis komentarmu.