Husnut Tadkiroh

Guru MI Syamsul Huda Santren ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Daring Ibu Darting
Kompasiana.com

Anak Daring Ibu Darting

Anak Daring Ibu Darting

Oleh: Husnut tadkiroh

Guru MI Syamsul Huda Kediri

Virus corona atau covid 19 merupakan pandemi yang mendunia alias global. Tidak ada negara satu pun yang absen dari covid 19. Virus corona bentuknya kasat mata tapi dapat mengubah arah berbagai rencana yang sudah tertata, termasuk arah kebijakan pendidikan di negeri Indonesia tercinta ini. Semula pendidikan yang dilakukan dengan tatap muka , kini harus daring atau online. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Deseas (COVID-19).

Pembelajaran daring untuk peserta didik terutama untuk anak tingkat dasar khususnya untuk anak kelas bawah kelas 1,2, dan 3 membuat mumet sebagian orang tua utamanya ibu-ibu. Akhirnya keluar ungkapan "Anak daring Ibu Darting" maksud dari ungkapan tersebut adalah anak belajar secara online ibunya jadi darah tinggi alias marah-marah.

Ungkapan tersebut menggambarkan betapa orang tua khususnya ibu-ibu sangat tertekan dengan adanya pembelajaran secara online ini. khusunya untuk ibu-ibu yang bekerja. Hal ini bisa dipahami karena disamping mengajar bukan bidangnya sehingga kurang faham bagaimana cara mentranfer materi yang diberikan oleh guru kepada anaknya juga penguasaan materi pelajaran tertentu yang minim. Akhirnya saat mendampingi anak-anaknya belajar dan saat anak kurang faham tentang materi tersebut bukannya mencari solusi agar materi mudah difahami oleh anak akan tetapi malah marah-marah terhadap anaknya. Kondisi seperti ini menjadikan anak menjadi malas belajar karena anak merasa takut menjadi sasaran marah orang tuanya.

Corona akhirnya menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya peran guru dalam dalam pembelajaran, dan lebih bisa mengapresiasi jasa guru dalam mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua sadar teknologi  secanggih apapun tidak akan mampu menggantikan peran guru. Ibarat makanan teknologi adalah suplemen. Teknologi hanya berfungsi menambah wawasan, mempermudah peserta didik dalam memperdalam materi yang dipelajarainya.

Teknologi hanyalah benda mati, ia tidak akan dapat mengajarkan nilai-nilai keteladanan secara konkret. Sedangkan ruh dari pendidikan itu sendiri sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pemdidikan Nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwah kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Bila ditelaah konten dari tujuan Pendidikan Nasioanal tersebut yang bisa diajarkan melalui pembelajaran secara daring adalah berilmu. Artinya mendidik itu tidak cukup dengan perintah membaca, mengerjakan tugas akan tetapi mendidik itu membutuhkan bimbingan dan keteladanan.

Pembelajaran secara online sudah berlangsung sekitar lima bulan. Peserta didik sudah mulai jenuh meskipun pemerintah, swasta dan guru sudah berupaya untuk membuat media pembelajaran yang menarik. Peserta didik bisa belajar melalui siaran Televisi , Rumah Belajar, E- Learning Madrsah, ruang guru, Zenius bahkan guru sudah membuat video pembelajaran tersendiri. Kerinduan akan sosok guru tetap dirindukan dan juga belajar bersama teman. Semoga kerinduan kita segera terjawab dengan adanya kebijakan baru di era new normal ini. Dan semoga covid 19 ini cepat berlalu. Aamiin

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap BunSukses selalu.Sudah saya follow

01 Aug
Balas

aamiin.... ya allah yaa mujiibassaailiinterima kasih bunda. Doa yang sama buat bunda.

01 Aug

Aamiin..., mantul bund....sukses sll..

01 Aug
Balas

aamiin ya a Allah yaa mujiibassaailiin. doa yang sama buat bu mus.

01 Aug

Aamiin,, mantap Bun. Sukses selalu

08 Aug
Balas

aamiin, terima kasih bu

19 Aug

Jadi guru SD untuk anak di rumah emang benar-benar menguji kesabaran....dan harus serba tahu hehe

09 Aug
Balas

benar bun, paling sulit membangkitkan kesadaran tentang pentingnya belajar.

19 Aug

Menginspirasi... Salute!

01 Aug
Balas

terima kasih pak atas support nya

19 Aug

Darting ih sereeem

01 Aug
Balas

Ayo populer kan gerakan membantu pekerjaan rumah tangga pak, biar istri bisa lebih rilex. hi hi hi ....

01 Aug

aamiin.....

19 Aug
Balas

Anak kurang mantap atau istilah Jawanya kurang Njangget dalam menerima pelajaran karena tidak bisa tatap muka langsung.

01 Aug
Balas

Benar bunda. semoga covid cepat berlalu. anak2 bisa belajar seperti biasanya.

01 Aug

Anak kurang mantap atau istilah Jawanya kurang Njangget dalam menerima pelajaran karena tidak bisa tatap muka langsung.

01 Aug
Balas

benar sekali. 100 untuk bunda

19 Aug

Berjuang trusss sucses slllu buat ami........

01 Aug
Balas

Terima kasih atas dukungan nya

01 Aug

Aamiin... Jasa guru takkan mampu terbilang. Terima kasih atas bimbingan bapak ibu guru. JazaakumuLlahu ahsanal jazaa'

02 Aug
Balas



search

New Post