(Tulisan tiga paragraf)

Oleh Husnul Hafifah

Tak terasa hari ini sudah hari ke -19 ramadan. Usai menyiapkan saur saya bangunkan kedua anak saya yang di rumah, menelepon yang di luar kota. Sayang telepon berulang tak ada respon. Berbaik sangka saja semoga dia sudah bangun dan sehat sehat saja. Suami kebetulan sudah bangun lebih awal. Saat mata saya terbuka pukul 02 dia sudah bersimpuh di atas hamparan sajadah. Alhamdulilah bahagia rasanya sebagai imam mendapatinya di sana.

Saya pun mengikutinya, diawali nambah rakaat lail lalu dzikir,dalam 30 menit saja. Ngantuk menyelinap, Alquran pun diraih tuk mengusirnya. Al Jadid dan Al Mujadalah,Al Hasyr kulantunkan perlahan, meraksuk jiwa walau tak tahu persis maknanya. Ajaib memang takpaham makna tapi yakin membaca firman Tuhan bagian ibadah dan akan mendapat keberkahan. Itu saja modalnya.

Ada pelajaran yang saya dapatkan, sesungguhnya dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan palsu belaka. Sebagai orang yang beriman hendaklah bertakwa kepada Allah semata. Ingatlah untuk kehidupan kekal di akhirat. Hidup kekal di akhirat adalah pilihan mau di surga ataukah nereka? Tentu semua berpulang pada ikhtiar Anda. Sesungguhnya Allah Mahateliti dan Maha Pengampun.

#Menunggu subuh

12052020/19 Ramadan1441