Husnul Hafifah

Hari masih pagi, langit cerah, tak ada awan yang membawa tanda hati akan resah apalagi gundah. Sabtu 2 Mei 2020. Andai tak ada kepanikan. Pikiran dalam kondisi jernih dan fokus, akan mudah mengingat bahwa hari ini ada momen bersejarah bagi dunia pendidikan. Yah, Hari Pendidikan.

"Pendidikan memang tidak lagi murah, hanya kemurahan hati untuk berbagi ilmu dan pengetahuan bagi mereka yang tidak sempat menikmati dunia pendidikan".

Dalam hati , saya ucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020 Semoga dunia pendidikan bisa banyak belajar dari pandemi covid. Maafkan baru saja, saya sempat melupakan sejanak akan harimu.

Bagaimana tidak. Hari ini saya kliru mengawali harimu, Sabtu 2 Mei 2020. Saya terlanjur mengira hari ini, Minggu.

"Ala mak malunya diriku". Buru buru dan menggebu. share tulisan di RVL, sadarnya ketika ada yang mengingatkan.

Sekarang hari SABTU.

🤭😃

( komen pak Slamet)

He he. Dalam malu saya tersenyum. Siapa pun bisa lupa dan alamiah. Takdir sebagai manusia yang tak sempurna, bisa khilaf, alpa kapan saja dan di mana saja. Beruntung jika masih bisa menyadari akan kekurangan dan kelemahan dirinya. Yang susah itu sudah tahu salah tapi tetap dan selalu mengembangkan "hobinya" menyalahkan, terlebih selalu marasa diri paling super dan paling benar.

Trims Pak Slamet hari ini saya telah di sadarkan.

Hari ini memang mendatangkan kepanikan tersendiri bagi saya. Diawali laptop yang ngadat. Klek, layar gelap. Di otak atik tetap gak mau respon. Tetap gelap, untung puasa pikiran gak ikut jadi gelap. Bayangkan jika ikut gelap! Benda benda sekitar bisa jadi sasaran. Tak pilih tebang suami berhati putih pun bisa jadi umpan kegelapan.

Debaran jantung mulai mengguncang. Keringat dingin mulai membasah di tangan dan kening. Hati komat kamit. Ya rabb sabarkan, sabarkan!

Power laptop ditekan lagi kira kira 10 detik. Tetap tak beranjak. Untung ada si tole Jaka no.2 yang sedang rebahan usai subuhan tadi. Pelan- pelan saya bangunkan. Matanya masih kriyep kriyep laptop saya sodorkan. Utak atik sebentar. Lalu batrai di buka.

"Coba chargernya copkan. Lalu hidupkan! "

Alhamdulilah nyala kembali. Ada kehidupan, rasanya saya juga menemukan hidup kembali. Jika laptop. Benar mati, tak bisa dibuka, kiamat kecil terjadi. Akhir bulan laporan masih di dalamnya, belum di cetak. Bagaimana saya bisa mempertanggung jawabkannya? Sebuah pelajaran begini kebiasaan menunda pekerjaan. Ntar dulu masih ada waktu, ntar dulu tanggal 1 lagi merah dan sebagainya. Laptop ngadat panik, baru tahu rasa.

"Mama itu batrai minta adik", ucapnya singkat lanjutkan rebahan. Sabtu libur kuliyah", imbuhnya.

Aduh, rupanya si batrai laptop pun ikut ikutan mau lebaran. Lengkap sudah.

Ya rabb tambahkan kesabaran dan reski saya.

Semoga dalam pandemi covid bisa berlebaran dengan bahagia.

Baiti, 02052020