Pembelajaran pesta Demokrasi

Gemuruh pesta demokrasi bergema keseluruh penjuru santero jagad raya, riuh kampaye masing – masing calon pun mulai memanas layaknya gunung berapi yang hampir saja meledak. Hal senada juga dirasakan kami seluruh keluarga besar SMP Islam Purbolinggo Lampung timur, Yang hari ini menyelenggarakan pemilihan pengurus IPNU dan IPPNU, di sinilah kami belajar berdemokrasi yang sebenarnya karena anak – anak yang masih polos, mereka tidak mengenal black campaign, mereka tidak sarat dengan kepentingan, dan mereka juga tidak tahu bagaimana caranya pencitraan sehingga sewaktu menyampaikan visi- misi pun terlihat canggung, kaku dan tidak siap mental tapi itulah mereka yang masih belajar berdemokrasi tapi dibalik semua itu mereka menyemai benih- benih kejujuran dan mereka belajar bagaimana mereka berbicara di public sehingga dengan sendirinya mental itu terbentuk menjadi pribadi yang berani dan satu hal yang hendaknya kita perlu garis bawahi bahwa mereka saling menghargai antar paslon tidak ada istilah merendahkan apalagi menjatuhkan satu sama lain.

Pelaksanaan pemilihan pun dilakukan layaknya pemilu legislative mereka menyiapkan mulai dari kepanitiaan sampai peralatan seperti kotak suara, kertas suara, sampai pada bilik suara. Disinilah mereka belajar memanage sebuah kegiatan sedemikian rupa, sehingga kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Semua warga sekolah ini bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik karena mereka tidak pernah mendengar berita – berita Hoax dari masing – masing calon sehingga tidak ada istilah Golput dalam pemilihan tersebut. Dalam memilih salah satu calon pun mereka tidak teriming - imingi oleh janji – janji manis saat kampanye karena dalam kampanye mereka sampaikan secara natural, tidak mengenal istilah pencitraan.

Pelaksanaan pemilihan berjalan dengan tertib secara bergantian masing – masing kelas memasuki tempat pemungutan suara untuk memberikan hak pilihnya kepada calon yang mereka pilih. Dengan wajah – wajah penuh semangat mereka memberikan hak suaranya dengan memegang teguh prinsip pemilihan yaitu LUBER (langsung,umum,bebas dan rahasia). Sesi akhir yaitu pelaksanaan perhitungan suara untuk mengetahui siapa ketua IPNU/IPPNU terpilih untuk melaksanakan visi misinya selama satu tahun kedepan, proses perhitungannya pun berjalan sangat tertib dan transparan.

Dari sekian tahapan prosesi itu terpilihlah ketua IPNU atas nama RISKY WIJAYA dan ketua IPPNU ZAHROVA SALSABILA , Semoga calon terpilih bisa melaksanakan visi – misi mereka untuk memajukan sekolah tercinta sehingga menjadi lebih baik lagi, dan pembelajaran demokrasi yang masih suci ini mudah- mudahan menjadi modal awal bagi mereka kedepan ketika kelak mereka terjun dalam masyarakat tetap teguh memegang prinsip- prinsip demokrasi tidak menodainya dengan latar belakang kepentingan dan pencitraan belaka….Amiin……..