KETIKA JODOH TAK KUNJUNG DATANG Tantangan hari ke-27
KETIKA JODOH TAK KUNJUNG DATANG
Tantangan hari ke-27
Husni Mubarrok
“Tetaplah percantik iman dan akhlakmu agar jodoh segera datang. Jangan berhenti ikhtiyar tuk menjemput jodoh, namun tetap dalam bingkai di jalan lurus-Nya dan jalan yang diridhoi-Nya.”
Seorang gadis tertunduk lesu, diratapi nasibnya hingga terurai air mata. Sambil menangis terseduh-seduh ia pun bersimpuh dihadapan-Nya. "Ya Allah, Engkaulah pemilik jodoh, Engkaulah sang pengenggam jodoh. Kirimkan jodohku. Sampai kapankan? Ku harus menantinya. Ya Allah, kini usiaku sudah tak mudah lagi, hamba malu sama teman-teman, ku ingin segara menikah, kabulkan doaku Ya.. Rabb. Aamiin.., aamiin, aamin.." dengan suara lirih ia berdoa lalu bangun dari tempat sujudnya sembari mengusap air mata.
Tak berselang lama, Ibu gadis itupun datang. Dihampirilah anaknya lalu berkata "Anakku sayang, jangan menangis, tak usah engkau bersedih, insyaallah jodohmu akan segera datang. Jangan pesimis, yakinlah atas kuasa Allah, berbaik sangkalah pada-Nya, Dialah yang menentukan urusan jodoh. Tetap berdoa ya nak, Ibu selalu berusaha agar kamu segera bertemu jodohmu. Percayalah anakku, jangan bersedih."
Dirangkullah anaknya dengan lembut, penuh kasih sembari meneteskan air mata. Subhanallah, ibu tadi merasa sedih sebab putri tercintanya sudah tak muda lagi, sementara sang jodoh belum menghampiri.
Sahabat yang kucinta. Siapa sih, yang tak mau segera bertemu jodohnya, jika usia sudah matang dan pantas tuk menikah. Tentunya, pasti berharap bukan? Apalagi seorang gadis, sudah barang tentu akan gelisah, tak nyaman jika usia semakin tua, sementara jodoh tak kunjung didapat. Perasaan malu dianggap tak laku, perawan tua, atau sebutan-sebutan lainnya yang tentu saja menyesakkan dada.
Memang benar, setiap orangtua, tentu berharap anak-anaknya segera menikah dan bertemu jodohnya, jika usia sudah matang dan menang waktunya menikah. Beragam cara dilakukan orangtua agar anak-anaknya segera bertemu jodohnya. Ada yang memperkenalkan anaknya lewat biro jodoh, memperkenalkan anaknya lewat forum silaturahim antar teman, dan sebagainya. Semakin banyak komunitas yang diikuti orangtua, maka semakin luas pula, usaha orangtua untuk menjemput jodoh buat anak-anaknya. Dan itu semua adalah sah-sah saja, sepanjang orangtua telah berdiskusi dan berbincang baik dengan anak-anaknya. Jangan sampai orangtua memaksa mencarikan jodoh buat sang anak, sementara anaknya sendiri tak pernah diajak diskusi dan dipaksa untuk menerima jodoh pilihan orangtuanya.
Tentu saja, tindakan ini kurang bijak. Karena bagaimanapun, sang anak perlu dilibatkan dan diajak diskusi dari hati ke hati tentang jodoh yang akan menjadi pendamping hidupnya. Iya, pendamping hidup yang bukan sehari, sebulan atau setahun tapi tentu saja, pendamping hidup sepanjang hidup di dunia hingga kelak di surga.
Saya pernah menjumpai, sebuah keluarga yang anak-anaknya hidup yatim piatu. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Saat ditinggal orangtuanya, 9 anak bersaudara ini, belum ada yang menikah. Padahal secara usia kelima anak yang tertua sudah waktunya menikah. MasyaAllah, jujur secara pribadi saya merasa iba dan kasihan, apalagi 3 dari 5 saudara tertua itu adalah anak perempuan. Anak yang tertua perempuan bahkan sudah menginjak usia 40an. MasyaAllah, sungguh malang nasib mereka. Di usia yang seharusnya sudah berumahtangga, namun jodoh tak kunjung mereka dapat. Seumpama saja, kedua orangtuanya masih hidup, mungkin kedua orangtuanya lah yang akan berjuang dan membantu mencarikan jodoh buat mereka.
"Ya Allah, mudahkanlah mereka untuk segera bertemu jodohnya, mereka putri-putri yang baik, perparas indah dan dari keluarga yang baik-baik pula. Sungguh, kasihanilah mereka, segerakan bertemu jodohnya."
Sahabat yang kucinta. Menang jodoh adalah rahasia Tuhan. Kita tidak akan pernah tahu dan mengerti siapakah jodoh kita sebelumnya. Bahkan, kata anak zaman sekarang, meski "pacaran" nya bertahun-tahun, bukan jaminan berlanjut ke pelaminan dan menikah.
Yuk, sekarang kita cermati. Adakah anggota keluarga kita yang menikah tanpa pacaran? Jodohnya mendadak ketemu lalu okey satu sama lain lantas Allah mentakdirkannya sebagai pasangan suami istri harmonis yang sakinah mawaddah warohmah. Subhanallah.
Begitulah rahasia Tuhan, tidak ada yang sulit bagi Allah jika Dia berkehendak, maka segalanya akan menjadi mudah. Pun sebaliknya, meski pacaran sekian puluh tahun, namun jika ia bukan jodohnya, dan bukan takdir jodohnya maka tentu saja gerbang pernikahan takkan pernah terlewati.
Sahabat. Jika sampai saat ini, jodohmu belum mendekat, sementara usiamu tak lagi bersahabat, maka teruslah berdoa sembari tetap berusaha di jalan yang diridai-Nya. Ingatlah, jangan pernah merasa lelah, atas doa-doa yang kau panjatkan. Jangan pernah berputus asa, atas doa-doa yang belum dikabulkan. Berdoalah terus, bersimpuh dihadapan-Nya dalam sujudmu di keheningan malam. Tetaplah percantik iman dan akhlakmu agar jodoh segera datang. Jangan berhenti ikhtiyar tuk menjemput jodoh, namun tetap dalam bingkai di jalan lurus-Nya dan jalan yang diridai-Nya.
Teringat buku karya sahabat SPN (Sahabat Pena Nusantara) Ibu Faidatur Robiah, dalam bukunya yang berjudul "Menyulam Sayap Bidadari: Memantaskan diri bersanding dengan sang pujaan hati." Bahwa sesungguhnya jodoh itu bisa dicari, dan bahwa sesungguhnya jodoh itu bisa dijemput. Iya, dengan perangai yang baik, engkau akan dapatkan jodoh yang baik. Dengan akhlakmu yang cantik, engkau akan mendapatkan jodoh yang cantik. Tentu saja cantik hati, karena itu sesungguhnya sejatinya kecantikan.
Ingatlah firman Tuhan "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS. An Nur: 26)
Sahabat, teruslah berdoa, memohon pada-Nya, agar jodoh segara kau rengkuh, tingkatkan terus amal ibadah, perbaiki kualitas diri dengan senantiasa mempercantik akhlak, hati dan jiwa agar imam terus tertata.
Teruslah berdoa "Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat."
Robbi Hablii Milladunka Zaujan Thoyyiban Wayakuunu Shoohiban Lii Fiddiini Waddunyaa Wal Aakhiroh.
"Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat."
Robbi Hablii Milladunka Zaujatan Thoyyibatan Akhtubuhaa Wa Atazawwaju Biha Watakunu Shoohibatan Lii Fiddiini Waddunyaa Wal Aakhiroh.
Tantangan hari ke-27
#Tantangan MediaGuru
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih Pak Husni untuk tulisannya . MasyaAllah Tabarakallah
nge bu sami2. barakallah
Semoga yang belum bertemu jodohnya segera dipertemukan dan mendapat keluarga sakinah mawaddah wa rahmah
Aamiin, terimakasih pak