husni mubarrok

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
JANGAN STAGNAN, LAKUKAN LOMPATAN

JANGAN STAGNAN, LAKUKAN LOMPATAN

Teringat dulu saat aku di jenjang MTs, saat itu waktunya pembagian rapor yang dibagikan oleh bapak wali kelas. Alhamdulillah hasil nilai raporku meningkat, aku dinyatakan juara kelas. Tentu saja aku terharu dan bahagia. Perjuanganku selama ini tak sia-sia, maklum sejak MI aku sering juara kelas, langganan peringkat pertama, namun sejak aku masuk di jenjang MTs, aku tak lagi juara kelas, hanya peringkat 2, 3 atau bahkan pernah terlempar dari 3 besar.

Aku sadar, di jenjang MTs sainganku semakin banyak, banyak kawan yang pintar. Di saat tak masuk 3 besar, aku sedih bukan main bahkan kesedihanku beranjut hingga lebih dari 1 minggu. Dalam hati kecilku, aku berucap, “Di semester besok, aku akan kembali masuk 3 besar, insyaallah juara 1. Aku yakin aku bisa!” tuturku penuh semangat memantapkan hati.

Setelah itu, aku terus berjuang, semakin semangat dalam belajar, ada misi besar kala itu. Aku harus bisa mengalahkan temanku yang kuanggap saingan terbesarku. Dialah Lahiq, putra dari ustadz Masyhud salah satu kyai terpandang di daerahku yang sangat jenius dan pintar. Alhamdulillah, misiku tercapai, di kelas 8 aku kembali meraih juara 1, menjadi juara kelas berkat ketekunan dan kesungguhan.

Saat nilai rapotku dibagikan dan menjadi juara kelas, tiba-tiba aku terpanah pada sebuah kalimat pesan yang ditulis bapak wali kelas di catatan raporku, tulisan itu berbunyi, “Jangan pernah merasa puas dengan prestasi ini!” tulisan inilah yang kerap memotivasiku agar aku terus bangkit, meraih mimpi-mimpi tanpa kenal lelah dan berhenti.

Sahabat, merasa puas dengan apa yang telah kita punya hingga tak mau lagi terus berkembang dan belajar adalah sikap yang menuturku kurang tepat. Merasa nyaman dengan apa yang sudah kita raih hingga berhenti dan tak mau lagi belajar adalah tindakan konyol. Stagnan dan tak mau lagi melakukan lompatan adalah tindakan yang tak mencerminkan seorang pejuang. Bagiku, merasa nyaman di zonanya dan tak mau lagi terus belajar karena merasa puas atas capaiannya adalah tindakan keliru. Bagiku, setiap diri adalah pembelajar. Pembelajar sejati adalah mereka yang terus berproses, terus berjuang tak kenal lelah, tak ada kata berhenti, tak ada kata merasa puas.

Ibaratnya, seorang muslim harus terus berlomba-lomba dalam kebaikan, terus menimbun kebaikan dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya amal saleh. Jangan merasa cukup amalnya, teruslah menggalih dan menimbun bekal amal untuk kehidupan pasca kematian. Apapun profesi kita, jangan berhenti belajar, teruslah haus akan ilmu, teruslah dahaga akan prestasi dan kualitas diri.

Dalam Islam sendiri, telah memerintakan kita untuk terus berbuat kebaikan, berlomba-lomba dalam kebaikan, saling support dan menginspirasi. Sebagaimana firman-Nya, “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah: 148)

Menjadi guru itu tak mudah, bertambah tahun tantangannya semakin meningkat. Guru harus mampu adaptif, punya kompetensi sesuai perkembangan zaman. Semakin hebat dan pintarnya siswa, seharusnya guru juga harus semakin hebat dan pintar pula. Guru harus terus berinovasi, berkembang dan kreatif. Menciptakan hal-hal baru agar pembelajaran semakin beragam dan bermutu. Guru yang kaya inovasi menjadi kebutuhan, guru yang terampil dan kreatif menjadi sebuah keniscayaan. Inilah tantangan guru, menjadi tugas yang harus ditunaikan.

Tahun 2022, aku pernah ikut lomba guru kreatif yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) tingkat nasional. Event ini aku ikuti sebagai tantangan buatku agar terus meningkatkan kualitas diri menjadi guru yang berbeda, yang tak sama dengan lainnya. Aku memutar otak tentang inovasi pembelajaran apa yang nantinya aku angkat untuk mengikuti lomba guru kreatif ini. Terbersit saat itu tentang media pembelajaran ular tangga. Aku coba mendesain dan membuat sketsanya. Jadilah media pembelajaran yang aku beri nama “Spekta Around The World”

Media ini terbuat dari triplek yang berbentuk kubus dengan ukuran 40 cm x 40 cm yang di atasnya terdapat globe kecil yang nantinya bisa diputar. Di setiap sisi dari kubus itu, terdapat angka-angka mulai dari angka 1 hingga 30, dimana di setiap angka terdapat tantangan yang harus ditunaikan oleh siswa. Siswa bermain dengan melempar dadu dan setiap angka yang muncul menunjukkan jumlah langkah yang harus dilalui. Tema yang diangkat adalah tentang materi Geografi “Interaksi negara-negara di benua asia dan lainnya” dengan model pembelajaran TGT (Team Group Tournament). Media pembelajaran inilah yang aku pakai untuk mengikuti lomba guru kreatif.

Setelah melengkapi seluruh berkas dokumen lomba, termasuk pula mengirimkan video pembelajaran lalu presentasi dan wawancara, tibalah pengumuman hasil lomba dibacakan dan ternyata namaku disebutkan sebagai pemenang juara 3. Syukur, alhamdulillah yang lantas membuatku keluar air mata sebagai tanda haru dan bahagia.

Tahun 2023, kembali aku mengikuti lomba guru kreatif FAI Got Talent yang diselenggarakan kembali oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Kali ini aku mengangkat tema pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) yang berbantuan saung ekonomi dan aplikasi picsay.

Para siswa mengambil foto tentang beragam kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di sekitar lingkungannya. Selanjutnya hasil foto yang diambil dimasukkan kedalam aplikasi piscay untuk diedit dan dibuatkan kalimat dialog sesuai dengan kreatifitas masing-masing siswa. Para siswa belajar membuat komik dengan foto yang telah mereka ambil dari aktivitas kegiatan ekonomi, selanjutnya mereka berkreasi membuat konten kalimatnya. Hasil komik yang telah dibuat selanjutnya ditempel pada saung ekonomi yang telah aku siapkan untuk selanjutnya dinilai dan dipresentasikan.

Melalui pembelajaran CTL berbantuan saung ekonomi dan aplikasi piscay membuat siswa belajar lebih asyik dan menyenangkan. Melalui media inilah yang akhirnya membuatku keluar sebagai juara 1 dalam lomba Guru Kreatif FAI Got Talent tingkat nasional di tahun 2023.

Aku sadar, karya inovasiku tak seberapa. Aku sadar media pembelajaran yang aku buat tak terlalu istimewa meski pada akhirnya aku bisa menjadi sang jawara. Mungkin saja karena sudah menjadi takdir-Nya. Iya, ini semua atas kuasa-Nya dan kehendak-Nya.

Satu hal yang aku yakini. Jadilah guru yang kreatif. Guru yang terus belajar dan merasa miskin akan ilmu. Ayo, lakukan lompatan, jangan stagnan dengan keadaan, apalagi merasa puas berada di zona nyaman hingga tak mau lagi terus belajar.

Ingatlah, belajar itu sepanjang hayat. Tak ada kata berhenti untuk belajar. Belajar itu sebuah proses, ia akan terus berputar dan berjalan. Jika kita stagnan dan tak mau lagi belajar, maka sungguh itu adalah sebuah kemunduran. Pribadi hebat adalah mereka yang terus berjuang, meningkatkan kualitas dengan melakukan lompatan-lompatan. Pribadi hebat adalah mereka yang terus bergerak, merasa malu dengan keadaan biasa-biasa saja.

Pribadi hebat adalah mereka yang istimewa, yang berbeda dengan lainnya dan yang tak sama dengan lainnya. Menjadi guru kreatif adalah tekadku, menjadi guru inovatif adalah hasratku. Aku ingin terus belajar, terus berproses meningkatkan kualitas diri. Aku malu bila hanya menjadi guru yang biasa-biasa saja. Aku malu bila hanya menjadi guru yang rata-rata. Bukankah tantangan kedepan semakin kompeks? Oleh karenanya, Yuk, teruslah berjuang, tingkatkan kualitas diri dengan terus belajar dan belajar.

Bersambung….

“Ayo, lakukan lompatan, jangan stagnan dengan keadaan, apalagi merasa puas berada di zona nyaman hingga tak mau lagi terus belajar. Pribadi hebat adalah mereka yang terus berjuang, meningkatkan kualitas dengan melakukan lompatan-lompatan. Pribadi hebat adalah mereka yang terus bergerak, merasa malu dengan keadaan biasa-biasa saja.” (Husni)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post