Husna Herawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEPINYA HATI SEORANG IBU (Kabar yang Mendebarkan)

SEPINYA HATI SEORANG IBU (Kabar yang Mendebarkan)

Tantangan Menulis Gurusiana hari ke- 20

Langit begitu cerah waktu Doni sampai di kota Bengkulu. Kedatangan Doni ke kota itu disambut hangat oleh ayahnya. Entah mengapa Doni seperti tidak sabar menceritakan tentang Uwak. Dia juga memberikan foto Pak Ngah pada ayahnya.

Sore itu suasana di rumah makan tempat doni bekerja terlihat sepi. Hanya beberapa orang saja tamu yang singgah untuk makan di sana. Entah mengapa perhatian ayah Doni tertuju pada satu meja di mana dua orang tamu duduk di sana. Mungkin saja karena logat bahasa mereka yang terdengar tidak asing lagi di teliga ayah Doni.

Ayah Doni berjalan mendekati dua orang tamu tersebut.

“Dari mana Uda…saya dengar logat bahasanya kok sama dengan logat bahasa saya…” tanya ayah Doni membuka percakapan.

“Sebetulnya kami orang dekat-dekat sini…tapi asli kami dari Bukittinggi…Sudah lama sekali kami tidak pulang kampung…ya…mungkin nasib kami saja yang tidak beruntung makanya kami tidak bisa pulang kampung uda…” katanya berseloroh.

Mendengar cerita bahwa mereka satu kampung dengan ayah Doni, mereka makin bersemangat. Sambil makan mereka bersenda gurau sekedar melepas kerinduan pada kampung halaman mereka.

“O ya da…kebetulan di belakang rumah makan ini ada lagi orang yang sekampung dengan kita…Kabarnya dia sudah bertahun-tahun tidak pulang kampung…mungkin karena sudah semakin banyaknya bangunan-bangunan baru dia ndak tau lagi jalan untuk pulang katanya…” cerita salah seorang tamu tersebut.

Hati ayah Doni bergetar mendengar itu semua. Mungkinkah yang diceritakan itu adalah Pak Ngah ?. seorang putra yang dirindukan oleh Uwak?.

“Dimana orang itu tinggal…? Ada saudara kami pergi merantau, sudah lama sekali tidak pulang-pulang…bak ditelan bumi…ndak ada satu pun terdengar kabar tentang beliau…” cerita ayah Doni sambil mengeluarkan foto Pak Ngah dari dompetnya.

“Fotonya mirip…!” kata tamu itu setengah berteriak. “Kalau Uda tidak sibuk mari kami antar ke kedainya, kebetulan dekat kok dari sini..”ajak tamu itu pada ayah Doni.

Singkat cerita…

Sesampainya di kedai yang dimaksud, mereka berjumpa dengan seorang pria yang sedang duduk di kursi. Serr…jantung ayah doni berdegub kencang. Benar yang dikatakan tamu tadi. Pria yang sedang duduk itu mirip sekali dengan Foto Pak Ngah. Hanya saja perbedaannya yang di foto kelihatan lebih muda dari pria itu.

“ Uda orang Bukittinggi ya…sudah lupakah Uda dengan saya…? tanya ayah Doni tanpa basa basi karena yakin pria itu adalah Pak Ngah.

Anda siapa…? Saya bukan orang Bukittinggi…saya orang Betawi…” jawabnya. Ada kebohongan terlihat di matanya.

Karena tidak percaya dengan jawaban pria tersebut, ayah Doni sampai mengulang kembali pertanyaannya sampai tiga kali. Tetapi pria itu tetap bersikukuh bahwa dia bukan orang Bukittinggi.

Dengan penuh kecewa entah mengapa ayah Doni menceritakan keadaan Uwak kepada pria yang baru dijumpainya tersebut. Tanpa diduga sambil menangis pria itu langsung memeluk ayah Doni.

“Ya…! saya adalah pria yang anda cari…!” katanya sambil berteriak sambil menangis.

Semua yang berada di tempat itu terdiam seribu bahasa. Hanya air mata yang ikut meleleh meyaksikan peristiwa itu. Ya…pria itu adalah Pak Ngah…Orang yang selama ini bak ditelan bumi. Putra kesayangan yang selama ini sangat di rindukan Uwak dan dinantikan selama 32 tahun kehadirannya di sisi beliau. Ini bukanlah waktu yang singkat..!

Telepon di sudut ruang tamu berdering nyaring. Ada perasaan lain ketika ayahku mengangkatnya. Dari seberang sana terdengar kabar dari Doni bahwa dia bertemu dengan Pak Ngah. Bagaikan petir di siang bolong, begitu terkejutnya ayahku mendengar berita tersebut.

Rasa tidak percaya…terasa dalam mimpi bahwa beliau akan berjumpa kembali dengan uda kandung beliau. Dengan berlinang air mata ayahku menjawab telepon dari pak Ngah, beliau menceritakan semua keadaan Uwak selama ini pada Pak Ngah.

Akankah Uwak bertemu dengan putra kandung yang selama ini beliau rindukan..? Kita nantikan episode selanjutnya….

Husna Herawati, S.Pd (Guru MIN 3 Padang)

#Tantanganmenulisgurusianake-20-07Maret2020#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mengharu biru era, semakin seru se?

07 Mar
Balas

Iyo ni..? Mksh ya ni..

08 Mar

Haru ceritanya buu...Lanjuuut...

07 Mar
Balas

Insya Allah bu..

07 Mar



search

New Post