Ketupat sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri di banyak budaya di Indonesia dan beberapa negara Muslim lainnya. Ada beberapa alasan mengapa ketupat menjadi hidangan khas Lebaran:

Simbol Keberhasilan Menjalankan Puasa: Ketupat terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun kelapa muda dan dimasak dalam air mendidih. Proses pembuatannya yang melibatkan "terikatnya" beras dalam daun kelapa dapat dianggap sebagai simbol keberhasilan umat Islam dalam menyelesaikan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Makna Filosofis: Bentuk ketupat yang terikat dengan rapat ini dipercaya menggambarkan ikatan persaudaraan dan kebersamaan antara umat Islam. Ini melambangkan bagaimana umat Islam mengikat hubungan baik, saling memaafkan, dan menjaga keharmonisan keluarga serta masyarakat.

Tradisi yang Sudah Lama: Ketupat sudah menjadi tradisi turun-temurun dalam budaya Nusantara, khususnya di Indonesia, yang erat kaitannya dengan budaya Islam. Makanan ini biasanya dimakan bersama hidangan lainnya seperti opor ayam, rendang, atau sayur lodeh, menciptakan suasana yang khas dalam perayaan Idul Fitri.

Praktis dan Tahan Lama: Ketupat mudah disimpan dan tahan lama, membuatnya menjadi pilihan praktis untuk disajikan dalam jumlah banyak, mengingat perayaan Lebaran biasanya melibatkan banyak tamu.

Jadi, selain sebagai hidangan lezat, ketupat juga memiliki makna spiritual dan