Jangan menunggu gelas penuh berisi air, kemudian berbagi kepada orang yang membutuhkan. Melainkan berusaha selalu mengosongkan airnya, agar air yang di dalam gelas berganti yang baru. Begitulah logika berbagi ilmu.

Bila kita selalu berbagi ilmu, bukan berarti ilmu yang kita miliki akan terkuras habis. Bahkan sebaliknya. Ilmu tersebut akan selalu terupdate. Namun, bukan berarti kita diam stagnan. Kita perlu terus dan terus belajar untuk mengasah ilmu yang kita miliki semakin tajam.

Kementerian agama memfasilitasi akan hal tersebut. Yakni dengan diluncurkannya program kegiatan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan). Program tersebut diberikan pada kelompok kerja guru maupun kepala madrasah. Siapa tutornya? Tutor yang mendapat tugas untuk mendesiminasikan ilmu yang telah didapatnya, yakni mereka yang telah lulus seleksi. Seleksi yang dilakukan ada tiga tahap. Yang pertama, seleksi berkas. Bila lulus seleksi pertama, maka dilanjutkan dengan seleksi kedua. Seleksi kedua, yaitu tes CBT (Computer Based Test). Bila lulus tahap kedua, maka dilanjutkan tahap ketiga yakni wawancara. Lulus wawancara merupakan seleksi tahap akhir yang menentukan lulusnya menjadi tutor. Tutor dalam kegiatan PKB ini disebut Fasda (Fasilitator Daerah).

Adapun Fasda yang disediakan, mulai dari jenjang MI, MTs, dan MA. Mulai dari Fasilitator Nasional (Fasin), Fasilitator Provinsi (Fasprov), dan Fasilitator Daerah (Fasda). Baik untuk guru maupun kepala madrasah. Hal tersebut berlangsung dua tahun sekali bagi yang mendapat bantuan block grand. Tujuannya, untuk mengupdate keilmuannya dalam legiatan belajar di kelas.

#SalamLiterasi