GETIR (Part 89)
GETIR ( Part 89 )
Tantangan menulis hari ke-89
Apabila aku bisa bertemu Tuhan,
Aku akan berkata kapada NYA,
Bahwa hidupku ini adalah secangkir kopi,
Yang tak pernah aku minta.
Tuhan, ampuni aku,
Bukan aku menolak taqdirMU,
Tapi kopiku terlalu getir,
Yang menyayat sekujur tubuhku
Setiap kali orang bertanya kepadaku,
Apakah aku baik-baik saja,
Semakin mengingatkanku dan membuat aku pilu,
Bahwa aku tidakbaik-baik saja
# Tantangan menulis gurusiana
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
puisinya nelangsa banget, semoga bukan cerita penulisnya
Esti Munafifah.......suwun bu. sudah mampir salam literasi