Rindu yang Berlalu
Rindu yang Berlalu
Oleh : Nadya
Tanpa sadar ia mengusap bulir air mata
Yang dengan lancang luruh membasahi pipinya.
Hati sahabatnya mencelos melihatnya
Ia turut haru akan nasib yang menimpa sahabat nya
+++
Kedua orang tuanya telah pergi ke alam fana.
Tinggal lah ia sebatang kara.
Mengadu nasib
Berjuang demi sesuap nasi
+++
Ia hanyalah seorang anak yatim piatu
Yang rindu belai kasih orang tua.
Rindu pelukan cinta
Yang hanya ia impikan setiap malam dalam lelap tidurnya.
+++
Hatinya haru
Rindunya berlalu
Hanya doa yang terucap
Dari bibirnya yang kelu
Bumi Khatulistiwa, 6 Januari 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar