Kuliner yang Melegenda, Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima
Kuliner yang Melegenda, Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima
Oleh : Nadya
Lomba Bulan Juli
Tak elok rasanya, berkunjung ke Kota Pontianak, jika tak mencicipi kulinernya. Pontianak adalah ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak dikenal juga sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui oleh garis khatulistiwa. Berbagai suku yang ada, meramaikan aneka kuliner yang dapat memanjakan lidah para wisatawan lokal, nusantara, maupun mancanegara. Kuliner yang melegenda, ramah disaku, enak dilidah, aman dikonsumsi.
Kota Pontianak juga dikenal dengan Kota Seribu Warung Kopi. Salah satu warung kopi yang tetap mempertahankan ketradisionalannya, adalah warung Kopi Suka Hati. Menyajikan kopi bubuk asli yang diracik sendiri, dan tak lupa menikmati kopi dengan kudapan pisang goreng srikaya. Pisang goreng srikaya dibuat menggunakan Pisang Nipah yang hanya ditemukan di Pontianak. Warung Kopi Suka Hati, berada di pecinan tua jalan Tanjung Pura, tidak jauh dari pusat kota. Warung kopi ini sudah berdiri sejak tahun 1940.
Kuliner selanjutnya, Bingke Al-Fajar, mulai beroperasi sejak Oktober 1994, berada di jalan Adisucipto. Kue tradisional ini memiliki rasa legit dengan bahan yang cukup sederhana, yaitu tepung terigu, santan, telur, gula pasir, dan sedikit garam, serta varian rasa sesuai selera konsumen. Adonan bingke, kemudian dicetak menggunakan loyang berbentuk daun semanggi dan dipanggang hingga matang. Bingke Al-Fajar tersedia berbagai varian rasa, original, kentang, berendam, kacang hijau, susu, jagung, ubi rambat, dan pizza. Dijual mulai dengan harga Rp.19.000,- sampai Rp.25.000,-
Nasi Kebuli Khaidir, berada di jalan Tanjungpura. Khaidir bukan hanya menyajikan nasi kebuli yang rempahnya begitu terasa, dilengkapi dengan lauk pilihan, daging sapi atau daging kambing berupa gulai. Tambahan menu lainnya, selada, pacri nanas, dalca dan tak lupa sambal tomat. Selain itu, tersedia juga menu lainnya, mie rebus dan mie tiau goreng.
Ingin yang segar-segar, ada es krim petrus, berwadah kelapa muda dengan es krim berbagai toping menjadi pilihan. Es krim Angi Petrus telah melegenda sejak tahun 1950 an. Disebut Es Krim Petrus karena lokasinya tepat di seberang SMP dan SMA Petrus, jalan Karel Satsuit Tubun, No. 8, Akcaya, Pontianak Selatan. Es krim Angi Petrus, cocok disantap disaat cuaca panas.
Salah satu kuliner yang cukup menggoda, Bubur Pedas Pa’ Ngah. Saat mendengar nama kuliner ini, yang ada dalam bayangan kita bubur yang terasa pedas. Padahal kata “pedas” yang selama ini digunakan sebenarnya adalah kata “paddas” karena dalam sajian kuliner khas ini terdiri dari berbagai macam campuran sayuran seperti: kangkung, tauge, kacang panjang, jagung muda, dan pakis Untuk menambah citarasa dapat ditambah ikan teri , potongan daging ayam, sapi, atau kambing.
Disebut bubur karena dibuat dengan bahan dasar beras yang ditumbuk halus dan parutan kelapa yang disangrai. Setelah itu baru diolah dengan semua campuran dimasukkan menjadi satu dan jadilah “Bubbor Paddas”. Bubbor Paddas memiliki aroma khas karena menggunakan daun kunyit dan daun kesum. Dimakan bersama taburan kerupuk, kacang tanah goreng dan ikan teri, kecap manis, sambal dan bawang goreng, serta tak lupa tambahkan pula perasan jeruk sambal.
Selanjutnya, Warung Mak Kundil berdiri sejak tahun 1992. Warung Mak Kundil adalah restoran tradisional yang menyediakan aneka hidangan tradisional khas Pontianak. Terletak di jalan M. Yamin (samping SPBU) Pontianak. Menu yang disajikan ada asam pedas ikan kakap, botok ikan tongkol, tencalok, tempoyak, rendang jengkol, dan menu lainnya yang menggugah selera.
Sedikit jauh dari pusat Kota Pontianak, kita akan disajikan dengan kuliner “Pengkang”. Pengkang merupakan kuliner ketan panggang yang dibungkus daun pisang berbentuk segitiga, dengan isian berupa tumisan udang ebi. Pondok Pengkang telah ada sejak tahun 1934. Pengkang biasa dimakan dengan sambal tumis kepah.
Kuliner Kota Pontianak yang dapat dijadikan oleh-oleh adalah aloevera atau lidah buaya. Lidah buaya diolah menjadi aneka makanan juga minuman. Ada permen, coklat, kerupuk, teh, kopi, nastar, dodol, minuman, dan lainnya. Tempat pengolahan lidah buaya, Sun Vera berada di jalan Budi Utomo Pontianak Utara, didirikan sejak tahun 2004.
Bionarasi
Nadya,M.Pd lahir di Pontianak 21-11-1970. Ibu dua orang anak ini adalah seorang guru SMKN 8 Pontianak yang memiliki hobi menulis. Buku Sola: Panduan menggoperasikan mesin kasir ( Penerbit Mediaguru), Pentigraf punya cerita (Penerbit , Agrapublisher), The Journey For Love ( Penerbit Mediaguru), Cahaya Hijrah itu bernama 165 ( Penerbit Mediaguru), dan Ebook Panduan Mengoperasikan Peralatan Mesin Kasir (Penerbit Yudha Englis Galery ), Antologi Puisi, Irama Bermakna Dalam Untaian Kata (Penerbit Bookles Indonesia) serta 82 antologi bersama komunitas menulis di Indonesia

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar