MILAWATI

Seorang pendidik PAUD di Batola dan GP Angkatan 3 Kab. Barito Kuala ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bicara tentang 'CINTA'

Bicara tentang 'CINTA'

TANTANAGAN 365 - H6

BICARA TENTANG CINTA

Setiap manusia memiliki rasa cinta, karena cinta adalah karunia dan pemberian dari Allah swt. Suatu pemberian Allah kepada seluruh manusia.

Cinta adalah fitrah dan indikasi kedewasaan seseorang. Sebagai pria dan wanita yang normal, adalah wajar jika cinta itu muncul di antara keduanya. Apalagi telah berinteraksi dalam kurun waktu yang lama, apakah di tempat kerja, di kampus, di sekolah, dalam suatu organisasi, dalam pengajian, itu sangatlah mungkin terjadi. Namun bukan berarti ketika dikaruniakan Allah cinta , kita lantas mengekspresikannya semaunya kita. Tetapi ada aturan-aturan yang diberikan Allah swt. Cinta yang diisyaratkan adalah cinta karena Allah dan bukan karena yang lain.

Makna cinta itu sangatlah luas. Namun kebanyakan orang memaknai cinta adalah dengan syahwat sehingga menimbulkan maksiat. Segala pemikiran tentang cinta merupakan suatu dampak banyaknya tontonan-tontonan film dan sinetron percintaan.

Cinta bisa dimaknai dua potensi yang berbeda, yaitu potensi maksiat dan potensi taat. Potensi maksiat, jika cinta disempitkan dalam arti pacaran, bergandengan tangan dan segala macam bentuk rayuan-rayuan palsu yang membuat pasangan kasmaran dan menuju kemaksiatan.

Bagaimana cinta dimaknai dengan potensi taat? Jika cinta itu berdasarkan aturan-aturan Allah swt.

Seseorang yang merasa tertarik dengan lawan jenis, dan merasa mampu memenuhi ketentuan-ketentuan Allah, hendaknya menempuh jalan halal. Jalan yang baik di awali dengan perbuatan baik. Jalan pernikahan yang mulia, bukan diawali dengan pacaran yang nyata-nyata dilarang oleh Allah swt. Pasangan yang baik juga datang dari awal yang baik.

“Dan segala sesuatu Kami Ciptakan Berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah,” (QS Az-Zariyat: 49).

So…carilah cinta yang halal, cinta karena Allah dan taatilah aturan-aturan Allah. Tempuhlah jalan halal melalui pernikahan.

Dari Anas Bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menikah maka sungguh ia telah diberi setengahnya ibadah,” (HR Abu Ya’la).

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepada, dan dijadikan-Nya diantaramu kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. (Ar-Rum ayat 21)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post