Ihat Solihat

Menulis menebar kebaikan untuk tetap berkarya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan Era Siti Nurbaya

Bukan Era Siti Nurbaya

#Tantangangurusiana

#Gurusianaharike-88

Bukan Era Siti Nurbaya (Part-3)

Kartini merasa kaget melihat di rumahnya sudah dipenuhi para tamu yang akan melamarnya. Namun Ia tidak langsung lewat pintu depan, Ia menyelinap masuk lewat pintu belakang rumah. Tak lama kemudian Bibinya melihat Kartini dan segera memanggilnya.

"Tiniii, ayo cepat masuk, tamu sudah pada datang," kata Bibinya sambil menggandeng Kartini masuk ke rumah. Kartini pun pasrah tidak bisa berbuat apa-apa, Ia mengikuti langkah bibinya.

"Tini dari mana dulu? Ayo segera mandi ganti pakaian yang rapih," tanya Ibunya.

Kartini segera masuk kamar dengan lemas, kemudian mandi dan ganti pakaian seadanya.

Sementara di ruang tamu, kakek, ayah, dan pamannya sedang berbincang-bincang sambil bercerita panca kaki keluarga dari nenek. Tamu yang datang hanya 3 orang saja, pria yang akan dijodohkan Kartini bernama Fariz dan 2 orang kakaknya suami istri.

Fariz selama kuliah di Bandung, tinggal sama kakaknya sebagai guru SMP, sementara suaminya sebagai kepala sekolah SD. Fariz orangnya pendiam tidak banyak bicara, Ia sangat menuruti apa kata kakaknya termasuk perjodohan ini.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Kartini duduk melamun di samping kasur, dan bergumam dalam hati yang sedang bergejolak.

"Apakah ini jodoh dari Allah, bagaimana kalau aku menolaknya, pasti orang tuaku akan malu atas ulahku."

"Tini, ayo keluar Nak," ajak Ibunya sambil mengetuk pintu kamar. Panggilan ibu membuyarkan lamunan Kartini. Segera Ia membuka pintu kamar dan mengikuti langkah Ibunya ke ruang tamu depan.

"Oh, ini Kartini sudah dewasa dan cantik, sini duduk sebelah Ibu, sudah lama tidak bertemu. Terakhir ketemu saat perpisahan SMP ya?" tanya kakak perempuan Fariz penuh rasa kagum.

Kartini tidak menjawab hanya menebar senyuman saja, kemudian bersalaman pada semua tamu, kemudian duduk di sebelah Ibu Aisyah dulu sebagai guru PAI waktu Kartini di SMP.

Saat acara dimulai Kartini dalam diam matanya melirik Fariz. Tiba-tiba Fariz pun sedang melihat Kartini. Dua pandangan yang pas, keduanya hanya tersenyum kemudian menunduk malu. Sosok Fariz tinggi besar, kebapaan dan gayanya lumayan juga tidak kampungan, namun Kartini merasakan hati yang dingin tidak ada rasa dag dig dug.

Tiba-tiba dalam acara tersebut, kakak laki-laki Fariz, bertanya pada Kartini.

"Bagaimana Neng Tini, mau menerima Fariz sebagai pendampingmu?"

Kartini tidak langsung menjawab, Ia melihat ayah, ibu dan kakeknya. Ayah mengangguk memberi tanda harus mau. Dengan rasa kecewa dan rasa takut akhirnya Kartini menerima Fariz sebagai tunangnnya.

Dilanjutkan dengan pemakaian cincin pada Kartini. Saat cincin itu masuk di jari manisnya, tak terasa air mata Kartini jatuh menetas pada lengan Fariz, segera Fariz melihatnya dengan wajah keheranaan.

Akhirnya acara lamaran selesai dan dilanjutkan dengan rencana pernikahan. Keputusan untuk acara pernikahan 3 bulan. Kartini pun kaget secepat itu, namun Kartini berada dalam posisi ketidakberdayaan, mau berontak atau menolak pun tiada guna.

Setelah acara selesai dengan mengucap syukur Alhamdulillah kemudian ramah tamah dengan menjamu makan-makan bersama kemudian para tamu langsung pulang dan berpamitan.

BERSAMBUNG

Oleh: Ihat Solihat_SMPN 1 Rumpin

Tanggal: 17 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hayo bu Ihat, dilanjut ceritanya. Ibu tunggu ya.........

17 Apr
Balas

Iya Bu terima kasih, belajar membuat cerpen Bu. Besok kelanjutannya

17 Apr

Ditunggu lanjutannya bu

17 Apr
Balas

Iya besok, terima kasih

17 Apr

kereeen.. Bu Ihat...ditunggu kelanjutannya...

17 Apr
Balas

Terima kasih

17 Apr

Terima kasih kelanjutannya besok

17 Apr
Balas

Keren bu...lanjut

17 Apr
Balas



search

New Post