Cukup cepat Eki mempelajari materi yang disampaikan oleh Pak Radit. Mulai dari materi dasar sains sampaikan materi pengembangan.

Tidak kebanyakan orang bisa melakukannya. Perlu waktu dan kerja keras untuk mencapainya. Namun bagi Eki tidak demikian semua dilalui dengan mudah dan cepat meskipun terkadang ada juga materi yang agak sulit di terimanya.

Eki belajar tidak sendiri, melaikan ditemani oleh dua orang temannya Diah dan Naya. Keduanya menyaingi kemampuan Eki di biologi untuk materi fisika Naya agak lemah karena kurang dalam pelajaran matematika.

“Pak Radit tolong dipersiapkan betul siswa binaanny bulan depan sudah ada seleksi KSN tingkat kecamatan. Saya berharap sekolah kita bisa menjadi yang terbaik. Tentang persiapannya bagaimana dalam menghadapi Lombanya Pak Radit,”kata Pak Rafi.

“Siap Bapak akan saya segerakan materinya tinggal mempe banyak latihan soal saja,”jawab Pak Radit.

Kepercayaan diri Pak Radit semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Beliau terlihat begitu penuh semangat dalam membina siswanya.

Pak Rafi menyakini kerja keras yang luar biasa dilakukan Pak Radit akan membuahkan hasil yang manis. Tidak ada usaha yang menghianati hasil.

Tibalah hari yang dinantikan yaitu seleksi Kompetisi Sains Nasional tingkat Kecamatan. Semua sekolah mengirim duta sekolahnya sebanyak tiga orang wakil bidang Sains ataupun matematis. Setelah selesai kegiatan masih harus menunggu lama karena pengkoreksiannya secara manual. Butuh waktu 4-6 hari untuk mengetahui hasil kegiatannya.

Malam ini Pak Radit menemani istrinya menggoreng ikan di dapur. Tiba-tiba handphone Pak Radit berdering.

“Yah ada telepon dari Pak Rafi,”kata Dila putri bungsu Oak Radit.

“Ya, minta tolong bawa kesini dik,”pinta pak Radit.

Kemudian Pak Radit menerima telepon yang dibawa putrinya.

“Assalamuaalaikum Pak Radit,”sapa Pak Rafi dari telepon.

“Waalaikumsalam Pak Rafi, ada yang bisa saya bantu pak,”jawab Pak Radit.

“Waduh Pak Radit, bagaimana ini hasil lomba KSN sudah keluar namun matematika tidak ada yang masuk sama sekali,”kata Pak Rafi.

“Maaf Bapak kami sudah berusaha mungkin masih belum beruntung kalah menang dalam lomba merupakan hal yang biasa,” jawab Pak Radit santun.

Sebenarnya jantung pak Pak Radit berdetak kencang mendengar informasi yang disampaikan Pak Rafi.

Baru sadar ketika istrinya bertanya kepada Pak Radit

“Gimana dengan hasil sainsnya yah, coba ditanya ke Pak Rafi. Tadi bunda hanya dengar hasil yang matematika karena ayah speaker tadi,” pinta istri Pak Radit.

Sontak Pak Radit langsung tersadar dari kegelisahan mendengar kegagalan siswanya.

“Maaf Pak Rafi, untuk hasil yang sains bagaimana hasilnya. Tadi Bapak hanya menyampaikan hasil yang matematika,”tanya Pak Radit dalam harap-harap cemas.

“Maaf Pak Radit untuk hasil seleksi KSN sains hasilnya adalah hanya...