Pagi ini ustadzah Fiqoh datang lebih awal karena piket menyambut kedatangan siswanya di depan pintu gerbang madrasah.

Disamping membawa laptop juga membawa kantong plastik berisikan kacang hasil panen kemaren yang telah di rebus. Cukup banyak kacang rebus yang dibawa Ustadzah Fiqoh melihat Ustadzah Ratih membantu membawakannya dari luar pintu gerbang madrasah.

“Letakkan saja dulu kacang rebusnya di kantor ustadzah Fiqoh nanti di jam istirahat disuguhkan kepada teman-teman”pinta ustadzah Ningtami.

“Baik ustadzah,”jawab ustadzah Fiqoh.

Setelah shalat Dhuha bersama ustadz/ustadzah, dan siswa masuk ke kelas mereka masing-masing.

Seperti biasa sebelum beraktifitas terlebih dahulu membersihkan ruang kantornya. Sampai hari ini madrasah belum bisa mendatangkan tenaga kebersihan dan keamanan.

“Oh iya sekedar mengingatkan jadwal kegiatan hari ini ada sosialisasi madrasah ibtidaiyah di Raudatul Affal (RA) Al Iman pukul 09.00 wib dan pukul 10.00 wib di Taman Kanak-Kanak (TK) Harapan Kita.

Kegiatan Sosialisasi madrasah ibtidaiyah ke RA maupun TK merupakan program kerja Ustadzah Ningtami dalam memasyarakatkan madrasah khususnya di tengah-tengah kota. Ustadzah Fiqoh.

“Terimakasih ustadzah Fiqoh, nanti tolong dibantu wali murid kemaren yang mau memindahkan putra dan putrinya ke madrasah. Beliau berjanji hari ini mau ke madrasah terimakasih sebelumnya,”kata Ustadzah Ningtami.

“Ustadzah Ratih minta tolong nanti pukul 10.00 wib menggantikan saya sosialisasikan madrasah ibtidaiyah kita ke TK Harapan karena jarak sekolah keduanya cukup jauh tidak memungkinkan untuk saya kerjakan sendiri dalam waktu yang satu jam,” kata ustadazh Ningtami.

“Baik ustadzah Ningtami, nanti saya mendatangi Taman Kanak-kanak Harapan untuk mensosialisasikan madrasah kepada wali murid disana,”kata ustadzah Ratih.

Melihat kompetensi Ustadzah Ratih tidak mengherankan apabila Ustadzah Ratih dijadikan kepercayaan membantu mensosialisasikan madrasah mereka.

Setiap ada kegiatan dimadrasah pasti yang dijadikan pembawa acara Ustadzah Ratih karena kemampuannya. Mereka berdua bersinergi satu sama lainnya dalam mengembangkan madrasah.

Tidak mengherankan kedekatan mereka berdua sekarang karena sudah terjalin sejak bertugas di tempat yang lama.

Ustadzah Ningtami tiba di RA Al Iman pukul 08.30 wib, tiga puluh menit sebelum acara sosialisasi kepada wali murid RA Al Iman di mulai.

Sebelum memasuki ruang pertemuan ustazah Ningtami menemui kepala RA terlebih dahulu untuk meminta izin dan mengucapkan terimakasih atas izinnya memberikan waktu untuk mensosialisasikannya madrasah ibtidaiyah yang dipimpinnya.

Kini gilirannya ustadzah Ningtami untuk mensosialisasikan madrasah ibtidaiyah yang dipimpinnya kemudian moderator mempersilakannya.

Ustadzah Ningtami memperkenalkan dirinya selaku kepala madrasah ibtidaiyah kemudian mensosialisasikan keberadaan madrasah nya.

Setelah memaparkan program-program unggulan madrasah secara lugas ustadzah Ningtami memberikan kesempatan kepada peserta sosialisasi untuk mengajukan pertanyaan terkait pemaparannya tadi.

“Assalamualaikum wr wb, mohon maaf ustadzah mohon tanya apakah kiranya nanti madrasah ibtidaiyah yang ustadzah pimpin tidak akan bubar di tengah jalan mengingat masih baru dan statusnya madrasah swasta yang belum banyak dikenal masyarakat pada umumnya terimakasih,” tanya salah seorang wali murid RA Al Iman.

“Waalaikumsalam wr.wb, baik terimakasih Ibu, dimohon ustadzah Ningtami untuk memberikan penjelasan terkait pertanyaan tersebut,” pinta moderator kegiatan sosialisasi Tersebut sekaligus sebagai kepala RA Al Iman.