Oleh Homsa72

#tagu_13

Transportasi daring sudah menjadi kebutuhanku setiap hari, terutama ojek motor. Suatu waktu karena hujan aku terpaksa menggunakan mobil daring. Pengemudinya laki-laki berusia 40 tahunan. Mobilnya lumayan bagus di atas rata-rata mobil yang sering dijadikan transportasi daring. Di sini sudah mulai timbul pertanyaan, mengapa mobil bagus dipakai taksi online?

Salamnya menyambut saatku buka pintu mobil. Semerbak aroma kopi tercium dari pewangi yang digantungkan di kaca spion tengah. Mobil melaju menuju alamat yang tertera di aplikasi.

“Alamat sesuai aplikasi ya Bu?” tanyanya.

Aku mengiyakan sambil menatap pemandangan tidak biasa di depanku. Di belakang kursi bagian depan penuh dengan makanan ringan, permen, dan air mineral seperti warung berjalan. Sepintas kupikir mungkin sopir memiliki anak kecil yang butuh penganan setiap saat. Tapi logikaku tidak begitu.

“Maaf, Pak. ini dijual? tanyaku memegang biskuit cokelat di kabin pintu samping.

“Iya, Bu, silakan jika berkenan” jawab sopir tanpa mengalihkan pandangan ke jalan yang penuh kendaraan.

Aku tak berani bertanya. Cukup pikiranku yang mencerna. Di tengah pandemi yang masih mencengkeram ibukota, tidak hanya kaum menengah ke bawah yang harus kreatif tetapi juga kaum berada. Satu hal yang sering tidak dimiliki kebanyakan orang.

talagabestari_20.12.2020