Oleh Homsa72

#tagu_12

Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya peserta didik yang setiap hari bermasalah dengan kehadiran dalam PJJ, kami melakukan rapat kolaborasi virtual. Rapat dihadiri oleh manajemen sekolah, pengurus Komite, dan perwakilan orang tua peserta didik. Topik pembicaraan dimulai dengan tingginya ketidakhadiran peserta didik dalam PJJ.

Dalam kesempatan tanya jawab dengan orang tua dan peserta didik sebelumnya, diperoleh informasi tentang kendala dan hambatan yang dihadapi peserta didik. Salah satu kendalanya adalah ketidakadaan peranti/ gawai. Berdasarkan fakta itulah diadakan rapat dengan Komite dan anggotanya bermaksud mencari solusi dari permasalahan peserta didik dalam PJJ.

Masing-masing perwakilan kelas yang disebut korlas (koordinator kelas) mengajukan saran dan pendapat untuk mengatasi keadaan. Salah satu alternatifnya adalah mengadakan sumbangan berantai dari para orang tua yang mampu untuk dibelikan peranti/ gawai. Besaran tidak ditentukan, sifatnya sukarela tidak ada unsur paksaan.

Dalam ajang tanya jawab tersebut, terkuaklah bahwa salah satu orang tua bekerja pada instansi yang memiliki program hibah gawai. Alhamdulillah gayung bersambut. Sepuluh peserta didik yang terpilih dengan skala prioritas mendapat hibah gawai secara gratis lengkap dengan kartu perdana.

Peserta didik dan orang tua diundang ke sekolah untuk serah terima gawai dari perwakilan instansi disaksikan oleh manajemen sekolah. Senyum kebahagiaan terukir di wajah penerima gawai. Selain gawai dan kartu perdana, dibagikan juga stiker kata bijak yang cukup bermakna “Hari ini saya menerima bantuan gawai, dua puluh tahun lagi saya yang akan membagikan gawai.”

talagabestari_18.12.2020