Kuakhiri Desember
aku tahu Desember telah tiba
kesadaranku ada tanpa kau minta
ini kali kedua Desember kita bersama
meski kutahu kau tak ingin lagi mendua
menapak batu terjal di hulu sungai
sudah kurasai aroma luka tahun ini
perih tak terperi berdarah yang tersayat
#
memang aku yang pinta dahulu padamu
janji seikat tanpa zakat yang pekat
searah yang terarah berbau darah
prasangkamu yang kusut bak benang rajut
tinggalkanku di ujung jurang yang dalam
##
janji penuhi altar keagunganmu
bongkahannya terserak lukai asaku
bagai tuduhan yang tak berdasar
nalar dinahkodai ego sesat
meraba naluri picisan nan pucat
kuakhiri Desember tahun ini.
Tangerang, 06122020
#hari01

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya
MasyaAllah puisi yang penuh diksi.keren Bu .
Terima kasih Ibu, salam kenal, saya penulis baru.