Kejutan Akhir Tahun
Oleh Homsa72
#tagu_22
Ini kali kedua aku mendarat di Yogya dalam tugas kedinasan. Sebelumnya selalu kutempuh dengan naik kereta. Sopir hotel menjemputku di bandara dengan ramah. Sepanjang perjalanan Pak Kurdi menceritakan pedihnya kehidupan wisata sejak pandemi corona melanda. Bersyukur jasanya masih diperlukan hotel untuk mengantar jemput tamu dari ke bandara.
Hampir satu jam aku disuguhi kemacetan yang bukan lagi milik ibukota negara. Tiba di loby aku disambut Mas Joko yang menjadi agen kantorku di Yogya. Setelah mendapat jadwal kunjungan kerjaku selama di sini, aku bergegas ke kamar untuk meluruskan kakiku yang pegal. Sore ini aku bisa jalan-jalan menikmati suasana.
Selepas salat asar aku keluar hotel. Bermodal kacamata hitam, aku berjalan ke arah barat. Berharap menemukan sosok yang pernah singgah di hatiku tahun lalu. Sosok yang pernah berjanji untuk setia meski hubungan jarak jauh. Lima meter sebelum toko yang kutuju, kulihat sosok itu turun dari mobil. Sempat ingin kuteriakkan namanya, jika saja tidak muncul sosok kekar yang menyusulnya turun dari mobil.
Kubelokkan kakiku ke kedai soto yang cukup terkenal di sepanjang jalan itu. Kedai yang selalu jadi saksi pertemuanku dengannya kala itu. Kupesan soto ayam favoritku dan segelas air jeruk hangat.
“Mas Hadi ya, sudah lama gak mampir,” sapa pelayan yang mengenaliku saat kubuka kacamata.
“Iya, kangen sotonya nih” jawabku tampak gugup. Pelayan di sini hapal betul siapa aku. Orang yang selalu datang bersama anak gadis pemilik toko suvenir di seberang jalan.
“Wah sudah sukses ya Mas. Mbak Fitri juga sudah nikah bulan lalu” ceritanya tanpa kuminta. Bagai tersundut besi panas aku mendengar cerita pelayan. Inikah jawaban atas hilangnya komunikasi kami sejak tiga bulan yang lalu.
“Mase gak datang toh waktu Mbak Fitri nikahan?” Aku menggeleng bagai orang dungu.
“Suaminya orang mana? tanyaku penuh selidik. Entah kenapa pelayan malah menemaniku makan soto yang pedasnya kalah dengan berita yang kuterima barusan.
“Orang sini, Mas. Yang punya hotel Wijaya itu lo” paparnya hati-hati. Deg, kebetulan atau memang sudah takdir. Aku akan menginap di hotel itu sampai Jumat besok. Setelah ngobrol ngalor ngidul aku pamit dari kedai soto itu. Sampai di kamar kucoba telepon Fitri. Tidak diangkat. Kucoba lagi. Alhamdulillah diangkat.
“Asalamualaikum, .. Mas Hadi” suaranya lirih.
“Waalaikumusalam, apa kabar Fit?” kutenangkan gemuruh di dadaku. “Alhamdulillah kabar baik, Mas. Mas Hadi gimana kabarnya?” Aku tak mengira Fitri bisa setenang itu. Setelah apa yang dilakukannya terhadapku. Terhadap hubungan yang selama dua tahun dipupuk. Meski jarak jauh aku selalu berusaha menjaga komunikasi seminggu sekali.
“Mas Hadi nginap di hotel Wijaya ya? Mas Heru tadi bilang ada tamu dari Jakarta” paparnya tanpa kuminta. Apa yang ada di kepalanya aku tak habis pikir.
“Fit, tolong jelaskan kenapa kamu setega ini?” jeritku.
“Maaf Mas, kalau Fitri sudah mengecewakan. Tapi pahamilah bahwa takdir Alloh tak bisa kita tolak. Fitri yakin Mas Hadi akan mendapat jodoh yang lebih baik lagi.” tuturnya panjang lebar. Sayang aku hanya mendengar suaranya, andaikan dia ada dihadapanku….ah aku tak sanggup membayangkan apa yang aku lakukan.
“Kamu kok enaknya bicara seperti itu, lalu apa arti hubungan kita selama ini? Aku hanya minta sampai akhir tahun. Aku janji akan datang bersama orang tuaku untuk melamarmu.” cecarku sengit.
“Maaf Mas, covid tak mau menunggu, tokoku tak ada pemasukan. Kuharap Mas Hadi mengerti. Mas Hadi orang baik, aku doakan Mas Hadi dapat istri yang terbaik. Sudah ya Mas, aku minta maaf lahir batin, Semoga kita tetap menjalin silaturahmi. Kalau Mas Hadi berkenan, mampirlah ke toko, sowan ke Ibu dan Bapak. Asalamualaikum”. Suara Fitri menghilang seiring suara azan magrib berkumandang. Lututku lemas. Aku ambruk ke kasur. Banyak bintang di kepalaku.
talagabestari_07.01.2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda cerbernya. Salam kenal dan salam literasi
salam kenal juga Bu. Terima kasih.
Keren bu, cerpenya
Terima kasih, salam literasi
hehehe makasih, Bun.
Kejutan akhir tahun yang tragis