TRAGEDI MALAM PENGANTIN
#tantangan hari ke 51
Erika adalah seorang gadis dari keluarga yang sederhana. Sejak masih duduk dibangku SMP ibunya meninggalkannya dan dia diasuh oleh kakak satu-satunya. Kehidupan keluarga kakaknya begitu harmonis dan sangat memahami kebutuhan Erika sebagai seorang gadis. Dalam pengasuhan kakaknya, Erika tidak merasa kehilangan sosok seorang ibu. Tak pernah sekalipun kudengar diantara keduanya memanggil nama mereka. Yang kudengar hanyalah panggilan kakak dan adik saja.
Waktu berlalu begitu cepat, Erika tumbuh menjadi gadis yang manis. Suatu ketika ia dilamar oleh seorang pemuda dan Erika pun menerima lamaran tersebut. Hingga tibalah waktu yang dinantikan. Erika akan menikah dengan pemuda idamannya. Persiapan pernikahan sudah begitu sempurna dan pelaminanpun sudah menunggu.
Acara resepsi dilaksanakan di malam hari dan berjalan dengan lancar. Namun ada yang mengganggu pikiranku sejak awal acara resepsi itu. Kakak ipar Erika tidak menghadiri acara tersebut sementara akad nikah dilaksanakan di rumahnya sendiri. kucoba tidak berburuk sangka dan ku anggap kalau kakak ipar Erika sedang ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda.
Malam itu acara serah terima kedua mempelai sudah dilaksanakan dan aku masih belum juga menemukan sosok kakak ipar Erika di acara itu hingga acara selesai. Kulihat kakak Erika begitu tegang saat menerima telpon. Rupanya suaminya yang menelpon. Ada rasa curuga di hatiku dan aku terus mengawasi gerak-gerik kakak Erika. Kulihat suamiku mulai membongkar pelaminan dan aku pun menanyakan mengapa pelaminan tersebut harus dibongkar malam ini. Suamiku Cuma memberi isyarat kalau aku harus diam dan tidak usah banyak Tanya tetnang pelaminan. Akupun menurutinya.
aku sedang menidurkan putri kecilku yang masih berusia 8 bulan saat aku mendengar suara rebut-ribut dan seseorang yang sedang menangis. Kugendong putriku dan aku pun mencari sumber suara itu. Kulihat suamiku yang sedang membongkar pelaminan denngan cepat seakan-akan dia merasa takut dengan pelaaminan itu. Aku semakin tak mengerti. suara tangisan dan sesorang yang sedang bertengkar itu berasal dari kamar pengantin. Kucoba bertanya pada keluarga yang hadir saat itu dan menanyakan masalah yang terjadi. Betapa kagetnya aku saat kutahu bahwa suami kakak Erika sedang marah dan memukuli istrinya karena ia merasa tidak cocok dengan pemuda pilihan Erika. Sementar Erika berusaha membela kakaknya yang sedang dipukuli suaminya sambil menangis. Tak ingin mencampuri urusan rumah tangga mereka akhirnya aku menuju ke ruang tamu. Purtiku mulai terlelap dipangkuanku dan kucoba untuk menidurkannya diatas karpet di ruang tamu. Rupanya tanpa kusadari aku pun tertidur disamping putri kecilku.
Aku terbangun sekitar jam 12 malam. Aku kaget saat kudapati selimut yang menutupi tubuhku, putriku dan suamiku. Rupanya siuami kakak Erika yang menyelimuti kami bertiga. Aku masih mendengar suara tangisan Erika dikamarnya. Sedih rasanya bila aku berada diposisi Erika. Malam pemgantinnya harus diawali dengan tragedi yang begitu mengerikan.
20 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sediiih bun, kasihan erika.
Romantika kehidupan. Macamragamnya.Mantap cerpennya ibu.
trimakasih bun
ya allah..berikan ketabahan... semoga ini fiksi ya bu
tapi ini non fiksi kok pak. trimakasih atas kunjungannya pak