Hj. Teti Asmarni, S. Pd

Guru IPA MTsN 1 Lima Puluh Kota-Padang Japang. Kantor Kemenag. Kab. Lima Puluh Kota. Alumni Jurdik Biologi IKIP Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjuangan Untuk Piagam Biru

Perjuangan Untuk Piagam Biru

Tantangan Menulis hari 31 (Tantangan Gurusiana)

Penulis pernah membaca, bahwa perjuangan adalah usaha dan kerja keras dalam hal meraih yang baik menuju kesuksesan. Dalam kalimat ini terkandung beberapa hal yang bermakna relative yaitu usaha dan kerja keras, ada orang kelihatan tenang-tenang saja melakukan sesuatu tapi tujuan tercapai dengan lancar jaya. Ada orang yang dalam perjuangannya menemui halangan dan rintangan yang mengharuskannya berusaha lebih keras lagi. Kadang halangannya tidak hanya satu, beberapa sehingga harus jatuh dan bangkit lagi untuk meneruskan perjuangannya.

Begitu dengan perjuangan yang penulis rasakan dalam mengikuti tantangan menulis gurusiana. Eh…kalau diingat-ingat siapa yang mengharuskan ikut ya?....Kan tak ada yang mewajibkannya?....Apakah pak CEO MGI?.....Nggak juga….Apa kepentingannya pak CEO dengan kita mau ikut atau tidak?. He he he. Itulah hebatnya pak Ihsan sang CEO mengerakkan sang gurusianer, merasa tertantang dan berjuang sampai tetes darah penghabisan untuk mendapatkan piagam biru untuk yang 30 hari, piagam perak untuk yang 60 hari dan piagam emas untuk yang 90 hari. Aturannya sungguh “raja tega”, absen satu hari apapun alasannya harus mengulang dari hari ke 1. Sebenarnya piagam itu adalah akibat, tujuan sebenarnya adalah melatih diri konsisten menulis. Dan semua happy-happy aja tuh ngikuti tantangan menulis gurusiana.

Tantangan menulis gurusiana ini hadir disaat penulis vakum menulis. Karena penulis tergabung di fbnya Group Media Guru Indonesia, tergoda juga melihat wall fb rame-rame pada posting tulisannya setiap hari. Eh, mulai terangsang kembali untuk membuka blok gurusiana. Mulai menulis dan posting beberapa artikel, tapi tetap belum mengikuti tantangan. Eh asyik juga menulis,yang terlalaikan karena kesibukan, mulai tertarik ikut tantangan menulis, di hari ke 3 bolong. Karena kampung tempat tinggal penulis dikelilingi bukit, sinyal sering lelet alias E, teng pukul 00.00 WIB tuh postingan masih putar-putar aja. Gagal….. kaciaaan deh penulis.

Kebetulan keesokan harinya ada postingan admin yang gagah nan rupawan pak Leck Murman. Menyemangati para pengikut tantangan menulis, penulis ikut komen deh disitu, “Saya sedih kalau membicarakan tantangan, kadang tak sempat menulis dan memposting di sekolah, sampai di rumah sinyal susah”. Mau tau pembaca sekalian apa jawaban pak Leck, “Tulis di rumah, postingnya di sekolah”. Eh, sesederhana itu saudara-saudara. Alhamdulillah, akhirnya lancarlah tantangan menulis saya. Pas hari ke 30, belum sempat ajukan permohonan piagam biru karena sibuk menjadi panitia kegiatan di sekolah. Setelah hari ke 40, berniat untuk mengajukan permohonan piagam biru. Dicek postingan di gurusiana satu persatu, eh…kok bolong di hari ke 25? Rasanya nggak percaya, diulang ngecek lagi ….hasilnya tetap bolong di hari ke 25. Badan langsung keringatan dan lemas, batal deh.

Entah dari mana, muncul kekuatan tidak mau menyerah, ulang lagi hitungan menulisnya. Dan Alhamdulillah tadi pagi sudah mengajukan form permohonan piagam biru. Semoga piagam biru yang yang didambakan segera hadir. Dan perjuangan ini semakin terasa manis, semoga diteruskan menuju hari ke 60 dan ke 90. Insyaallah.

Lubuak Simato, 7 April 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post