Tuah Tudung Manto
Tiba-tiba ditelpon oleh Kak Syarifah Normawati sekretaris BKMT Kota Batam untuk mengikuti lomba busana adat yang diselenggarakan GOW Kota Batam. Dan telah ditentukan pula harus memakai pakaian melayu lengkap. Batas waktu yang diberi hanya tinggal beberapa hari lagi. Duuuhhh, berdesir darahku. Fikiran sempat buntu, memikirkan mau memakai baju yang mana. Rasanya baju melayu saya tak ada yang pantas untuk dtampilkan. Tiba-tiba melintas wajah bang Zen, yang dikenal memiliki pakaian adat untuk disewa. Sayapun coba menelpon beliau tapi tak diangkat. Di WA pun belum direspon. Yaa Allah, bantulah hambamu ini. Setelah penantian hampir 5 jam, baru dijawab bang Zen untuk langsung menghubungi isteri beliau. Kamipun janjian utk ketemu keesokan harinya. Alhamdulillaah saya pun mendapatkan pakaian untuk saya pakai diperlombaan nanti. Akan tetapi, sudah amankah?
Ketika hari perlombaan tiba, sayapun berdandan sendiri dengan sedikit modal kepandaian saya bermake-up. Nyetir mobil sendiri, dengan pakaian yang terpasang rapi, itu sesuatu. Jika mobil sedan mungkin enjoy saja. Mobil yang saya pakai innova, naiknya aja susah, karena memang disesuaikan dengan suami yang berpostur tinggi bak orang arab. Belum lagi dandanan saya yang amat ala kadar karena tidak kesalon, sempat bikin keder. Sementara peserta yang lain, make-upnya super duper cantik dengan pakaian dan aksesoris yang mewah. Sejujurnya saya sempat kurang PD. Akan tetapi saya kuatkan saja hati ini dengan terus berdo'a,semoga saya tidak gugup apalagi gemetar. Satu persatu peserta maju dan bersiap-siap. Namun sebelumnya sempat diajarkan tata cara berjalan bak seorang model proffesional. Bibir ini tersenyum, tapi hati dag dig dug der juga. Hingga tibalah saatnya saya maju untuk bersiap-siap dibarisan sesuai nomor tampil, untuk berlenggak lenggok. Tudung manto yang saya pakai, saya mainkan dengan terus melangkah untuk menghilangkan nervous.
Tudung Manto berfungsi sebagai penutup kepala bagi kaum wanita yang sudah bersuami. Cara pemakaiannya sama seperti memakai selendang biasa yang ditutup di kepala. Tudung Manto biasanya dipakai pada acara tertentu, seperti perkawinan, kegiatan adat serta budaya.
Saya pun melangkah pelan dan tersenyum kepada semua orang jetika gilirgiliran saya tiba menaiki panggung. Berbekal cara berjalan yang memang sudah biasa, ditambah sedikit ilmu yang diberikan juri, saya pun melangkah pasti. Alhamdulillah, tugas selesai, saya pun kembali ketempat semula. Setelah seluruh peserta tampil, tibalah saatnya pengumuman pemenang. Ditunggu-tunggu dari juara harapan 3, hingga juara 2, tak ada nomor saya disebut. Sempat ada jeda karena sesuatu hal, hingga juara 1 belum diumumkan. Ternyata, tudung manto membawa tuah. No tampil saya pun disebut sebagai juara 1. Suka? Sudah tentulah yaaaa. Bahagia? Alhamdulillah wassyukrulillah. Kini piala yang saya terima menjadi saksi bahwa saya pernah berprestasi dibidang lenggak lenggok😍😊😄
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah pengalaman yang berharga ya Bun. Sehat selalu
Alhamdulillah bu, merasa juga jadi peragawati